Mudik Lebaran. Ritual kolosal yang lekat pada masyarakat Indonesia ini terjadi setiap tahun. Mudik bukan sekadar peristiwa yang melibatkan perpindahan jutaan penduduk migran ke kampung halaman. Lebih dari itu, mudik merupakan demonstrasi sosial yang melibatkan transaksi ekonomi, elemen-elemen dasar kemanusiaan, dan koneksi kekerabatan, demi terawatnya jalinan silaturahmi dengan handai taulan.
Mudik tahun ini diperkirakan diikuti oleh sekitar 18 juta orang. Jumlah ini meningkat dua persen dibandingkan peristiwa serupa tahun lalu. Untuk itu, seluruh moda transportasi, sarana dan prasarana jalan harus dipastikan kelayakannya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan, selain jalan tol existing Jakarta-Cikampek, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), dan Tol Semarang-Bawen, ada enam jalan tol tambahan yang merupakan bagian dari Tol Trans-Jawa yang bisa digunakan baik secara operasional maupun fungsional untuk mudik lebaran tahun ini.
Tol pertama yang sudah operasional adalah ruas Pejagan-Brebes Timur yang merupakan bagian dari Jalan Tol Pejagan-Pemalang. Jalan tol sepanjang 20,2 kilometer itu sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 16 Juni 2016. Untuk melintasi ruas tol baru ini, pengendara dikenai tarif sebesar Rp 20.000.
Tol lainnya yang juga sudah dioperasikan adalah Mojokerto-Krian sepanjang 18 kilometer. Ruas ini merupakan seksi IV dari Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Tarif yang dikenakan sebesar Rp 15.500.
Sementara empat tol yang hanya difungsikan sementara adalah ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,57 kilometer yang merupakan bagian dari Jalan Tol Semarang-Solo. Saat ini progres konstruksinya baru mencapai 47,5 persen, karena itu baru bisa digunakan secara fungsional jika jalan utama Semarang-Solo mengalami kemacetan parah.
Kemudian ruas Solo-Sragen sepanjang 25 kilometer yang merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Ngawi. Kemajuan pembangunannya sudah 90 persen. Meski demikian, ruas tol ini hanya digunakan secara fungsional selama 13 hari saat mudik dan balik Lebaran.
Ruas tol berikutnya yang juga bisa digunakan secara temporer adalah Mojokerto Barat-Mojokerto Utara sepanjang 5 kilometer. Ruas ini merupakan bagian dari Jalan Tol Mojokerto-Kertosono. Saat ini kemajuan pembangunannya belum sempurna, masih 70 persen.
Dan tol terakhir yang difungsikan adalah Jalan Tol Gempol-Pasuruan dengan ruas Bangil-Rembang sepanjang 7 kilometer.
Berhubung empat dari enam ruas tol baru bisa digunakan secara sementara, kelengakapan penerangan, rambu dan marka jalan pun masih minim. Untuk itu, dibutuhkan kewaspadaan esktra para pemudik agar selamat sampai di kampung halaman.
Klik untuk memilih jalur