Rokok dalam Lembaran Sejarah

Penduduk asli Amerika pada awalnya menanam tembakau dan menghisap daunnya dalam pipa untuk tujuan medis dan ritual.

Setelah daun tembakau dibawa Christopher Columbus ke Eropa dari benua Amerika, baru sekitar pertengahan abad 16, seorang penjelajah dan diplomat Perancis Jean Nicot (dari sini nama nikotin diambil), mempopulerkan pemakaian tembakau.

Daun tembakau mula-mula digunakan untuk merokok lewat pipa, dikunyah, dan dihisap. Cerutu belum populer sampai awal tahun 1800-an.

Bagaimana dengan Indonesia? Tidak ada catatan untuk mengetahui secara pasti kapan penduduk Indonesia mulai merokok. Menurut Solichin Salam, tahun 1624 para pembesar Jawa di Keraton Kartasura sudah gemar menghisap rokok dari tembakau (Kompas 1/1/2000).

Efek negatif merokok baru diketahui di awal abad 20 karena jumlah perokok terus bertambah. Meski begitu, pada tahun 600 sebenarnya filsuf Cina bernama Fang Yizhi mulai menyebutkan bahwa kebiasaan merokok dapat merusak paru.

Publikasi mengenai dampak buruk rokok baru muncul di jurnal medis tahun 1930. Delapan tahun kemudian, Dr.Raymond Pearl dari Johns Hopkins University melaporkan bahwa perokok memiliki umur lebih pendek dari bukan perokok.

Sejarah panjang kebiasaan merokok ternyata terus berlanjut. Pada tahun 2014, di seluruh dunia diperkirakan ada 5,8 triliun batang rokok dihisap. Jumlahnya tiap tahun terus meningkat.

Informasi tentang bahaya merokok sebenarnya bertebaran di sekitar kita, tetapi perokok seolah menutup mata dan telinga. Bahkan sibuk mencari pembenaran agar bisa tetap meneruskan kebiasaannya.

Dari 4.000 zat kimia berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok, hanya 25 persen yang masuk ke tubuh perokok, sementara 75 persen dihirup oleh orang di sekelilingnya.

Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh setiap tanggal 31 Mei, kami ingin mengingatkan Anda akan bahaya rokok.

SURGA PARA PEROKOK

Industri rokok di Indonesia sepertinya tidak akan mati. Ini karena ada 90 juta orang perokok di negeri ini yang jadi pasar.  Bahkan, Indonesia menjadi juara  jumlah pria perokok di atas usia 15 tahun, diikuti dengan Rusia dan China.

Dengan kata lain, dua dari tiga pria di Indonesia adalah perokok. Hal ini berdasarkan data terbaru dari The Tobacco Atlas 2015. Data itu menunjukkan, sebanyak 66 persen pria di Indonesia merokok.

Mengapa Rokok Berbahaya?

Jika pemerintah ingin rakyatnya sehat dan biaya kesehatan tidak membengkak, upaya pengendalian tembakau seharusnya menjadi prioritas. Rokok adalah bahan berbahaya karena ada 4000 bahan kimia di dalamnya. Zat-zat kimia itu ditambahkan agar tubuh mampu menolerir jumlah racun yang ada dalam rokok. Tapi, tentu saja penambahan tersebut tanpa memerhatikan kesehatan tubuh penikmatnya dan untuk membuat kecanduan.

Nikotin

Racun mematikan yang menyebabkan mual, sakit kepala, dan tekanan darah tinggi. Nikotin juga biasa terdapat dalam kandungan insektisida.

Benzopyrene

Salah satu zat kimia yang dikenal sebagai penyebab kanker. Zat ini biasanya terkandung di dalam tar, tembaga, makanan yang dibakar, dan rokok tembakau.

Ammonia

Zat ini seringkali digunakan dalam produk pembersih kaca ataupun pembersih toilet. Adanya zat ini membuat nikotin dalam bentuk uap diserap lebih cepat oleh paru-paru, yang kemudian akan masuk ke otak dalam dosis yang lebih tinggi.

Sodium Hidroksida

Zat ini biasa digunakan dalam krim penghilang bulu ketiak dan sebagainya. Akan ada sensasi panas dan perih saat menggunakannya. Zat ini juga ditemukan di dalam rokok.

Metanol

Zat yang terkandung di dalam bahan bakar bisa ditemukan juga di dalam rokok.

Hidrogen Sianida

Salah satu kandungan terkuat dalam produk racun tikus adalah zat ini.

Formalin

Zat ini digunakan untuk mengawetkan binatang hingga jenazah. Zat ini juga ada di dalam rokok.

Kadmium

Ini adalah zat beracun yang terkandung di dalam baterai. Dapat ditemukan juga dalam kandungan rokok. Zat ini bisa menyebabkan kanker paru-paru dan kanker prostat.

Methyl Issochyanate

Zat beracun yang mematikan. Pada tahun 2004, zat ini pernah membunuh 2000 orang di Bhopal, India.

Turpentine

Zat beracun yang ada dalam kandungan thinner cat. Zat ini akan mengganggu sistem pernapasan dan dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan ginjal serta kerusakan saraf.

Aromatic Amines

Zat ini mengandung karsinogen yang sering dikaitkan dengan penyebab kanker kandung kemih.

Benzene

Zat yang terkandung dalam minyak mentah dan diduga dapat menyebabkan leukemia.

Polonium

Zat beracun yang menyebarkan elemen radioaktif penyebab kanker.

FAKTA ROKOK
VIK - Rokok

616.881.205

Menurut data Kementerian Kesehatan pada tahun 2011, setiap harinya ada 616.881.205 batang rokok yang dibakar di Indonesia atau sekitar 226 milyar batang rokok setiap tahunnya.

usia10-14tahun

Ironis, perokok usia 10-14 tahun meningkat 2 kali lipat dalam 10 tahun. Tahun 2001: 1,935 juta perokok, menjadi 2010: 3,967 juta perokok usia muda.

VIK - Peta Indonesia

Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia dan termasuk 7 negara di dunia yang belum meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC).

VIK - Industri Rokok

Industri rokok menyasar anak muda sebagai target pasar. Kian muda seseorang mulai merokok, kian lama ia akan terus merokok.

VIK - Data Zat Kimia

Dari 4.000 zat kimia berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok, hanya 25% yang masuk ke tubuh perokok, sementara 75% dihirup oleh orang di sekelilingnya.

Rp378,75triliun

Kerugian akibat rokok 2013 Rp 378,75 triliun. Rinciannya, pembelian rokok Rp 138 triliun; hilangnya produktivitas karena sakit, disabilitas, dan kematian prematur usia Rp 235,4 triliun; serta biaya berobat akibat penyakit terkait rokok Rp 5,35 triliun. (Balitbangkes)

VIK - bahaya rokok

Rata-rata para perokok meninggal dunia 13 sampai 14 tahun lebih cepat dari mereka yang bukan perokok

VIK - Perokok

9 dari 10 perokok mulai menjadi perokok sebelum berusia 18 tahun.

Wanita perokok berisiko 40 kali lebih besar terserang penyakit paru-paru obstruktif kronik dibandingkan wanita yang tidak merokok.

VIK - ganja

Berbagai hasil penelitian menunjukkan, marijuana memiliki efek merusak lebih ringan ketimbang tembakau dan alkohol.

VIK - Perokok

Walau tanpa kandungan nikotin, menghisap rokok elektronik tetap meningkatkan risiko kanker. Salah satu zat bersifat karsinogen yang ditemukan dalam rokok ini adalah formaldehida. Zat lain yang berbahaya, yaitu diacetyl, penyedap yang dikaitkan dengan penyakit paru-paru. Sumber Fakta Rokok: Tobacco Atlas, WHO, WebMD

JANGAN BIARKAN TUBUH RUSAK

Zat kimia dalam rokok yang kita hirup akan masuk ke dalam peredaran darah dan berpengaruh ke seluruh tubuh. Ini sebabnya mengapa merokok menyebabkan banyak penyakit, termasuk sedikitnya 14 tipe kanker, penyakit jantung, dan berbagai gangguan paru.

VIK - Rokok

radang gusi

Gejala radang gusi antara lain perubahan warna gusi menjadi merah, bengkak, dan melunak, gigi mudah berdarah saat disikat, serta gusi terasa panas dan sakit.

Paru

Di Indonesia, kanker paru merupakan jenis kanker dengan kasus baru tertinggi dan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria. Bukan hanya perokok aktif, perokok pasif juga beresiko menderita penyakit ini. Merokok juga menjadi penyebab utama penyakit paru obstruktif kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas.

emfisema

Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding aveoli.

Kulit

Salah satu efek yang paling gampang terlihat adalah penuaan dini pada wajah. Kulit menjadi kusam, kendur, dan kerutan tampak lebih dalam. Merokok juga menyebabkan perubahan biokimia sehingga mempercepat proses penuaan.

Stroke

Stroke adalah kondisi rusak atau terganggunya otak secara mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah di otak.

Kanker kepala dan leher

Risiko kanker ini, termasuk kanker mulut, lidah, dan tenggorokan, lebih tinggi pada perokok sekaligus peminum alkohol.

Bronkitis kronik

Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut - turut, tidak disebabkan penyakit lainnya.

pengerasan pembuluh darah

Paparan asap rokok dan juga polusi udara dalam jangka panjang akan memicu pengerasan pembuluh darah. Lambat laun, sirkulasi darah menjadi tersumbat dan dapat memicu penyakit jantung atau stroke.

LEPAS DARI belenggu asap rokok

Awalnya coba-coba, menghisap sebatang rokok agar dibilang keren dan ingin tampak macho. Dari sebatang, dua batang, tanpa sadar sudah kecanduan.

Biasanya perokok baru berhenti merokok saat sudah menderita penyakit tertentu. Padahal, akan lebih baik jika tak mencoba rokok sejak awal, karena tak semua orang mampu menghentikan kebiasaan yang menimbulkan adiksi ini.

Kisah berikut adalah tentang mereka yang berhasil lepas dari belenggu berasap ini, ada yang karena kesadaran penuh ingin berhenti, tapi ada juga yang baru berhenti setelah tubuh digerogoti penyakit.

Wendi Putranto (38)

Digital Managing Editor The RollingStone Indonesia
Wendi Putranto, Digital Managing Editor The RollingStone Indonesia
Dok. Pribadi

Setelah aktif merokok selama 21 tahun atau sejak SMP, saya memutuskan untuk berhenti pada 8 Juli 2010. Alasan utamanya, karena saya ingin hidup sehat dan bertahan hidup lebih lama agar bisa melihat anak saya tumbuh berkembang hingga dewasa, menikah dan punya anak. Impian ini tercetus lima tahun sebelum anak pertama saya lahir.

Di tanggal itu, saat batang rokok terakhir tersebut dihisap, saya menulis sebuah pesan di BlackBerry yang isinya tentang saya memutuskan untuk berhenti merokok. Pesan tersebut kemudian saya sebarkan melalui broadcast message di BB kepada seluruh contact list yang ada di sana. Selain itu saya juga posting pesan yang sama via akun Twitter (yang kemudian di RT oleh Sherina yang followersnya saat itu ratusan ribu).

Harapannya sederhana saja, dengan membuat public announcement, nantinya kalo saya ketahuan merokok lagi bakal ditegur orang banyak, “Katanya udah berhenti merokok.”  Jadi, seperti berharap adanya sanksi sosial. Saya hanya butuh satu hari untuk berhenti total.

Tantangan terberat datang di dua atau tiga bulan pertama setelah berhenti merokok, terutama saat setelah selesai makan, hang out bareng teman-teman atau ketika menjelang deadline tulisan, karena biasanya itu adalah momen-momen kenikmatan paling maksimal saya merokok. Saya juga selalu membawa permen untuk mengatasi mulut masam, walhasil berat badan saya pun naik hingga sekitar 10 Kg dalam setahun saat itu.

Manat Hiras Panjaitan (67)

Wakil ketua Aliansi Masyarakat Korban Rokok Indonesia
Wendi Putranto, Digital Managing Editor The RollingStone Indonesia
KOMPAS.com / DIAN MAHARANI

Saya merokok dari tahun 1962, sejak masih SMP. Saya perokok berat, perhari bisa habiskan tiga bungkus rokok keretek. Sampai akhirnya saya terkena kanker laring atau kanker pita suara. Akhirnya saya berhenti merokok dan dioperasi pada April 2010. Dalam operasi itu, pita suara saya diangkat. jadi sekarang saya bicara enggak pakai pita suara. Sekadang ada alat ditanam di leher saya. Sehari-hari saya memakai kain untuk menutupi lubang di lehar. Kalau mau ngomong, saya harus tutup lubang di leher ini agar suaranya keluar.

“Bagi orang yang sekarang masih merokok, berhentilah menikmati rokok, sebelum rokok menikmati Anda.” –Manat Hiras Panjaitan

KATA MEREKA
Menkes Nila F Moeloek
Tribun / DANY PERMANA

Nila F Moeloek

Menteri Kesehatan RI

Tidak sedikit anak-anak putus sekolah karena tidak ada biaya dan tidak terhitung lagi berapa banyak anak-anak yang kekurangan gizi karena pengeluaran rumah tangga lebih banyak untuk membeli rokok.

Saya menghimbau kepada semua kalangan untuk peduli dan berkomitmen dalam melindungi masyarakat dari dampak buruk rokok, khususnya anak-anak dan ibu hamil yang akan melahirkan generasi penerus. Selamatkan generasi bangsa dari bahaya rokok.
Lisna Sundari
Dok. Pribadi

Lisda Sundari

Ketua Lentera Anak Indonesia

Regulasi yang ada saat ini belum mampu melindungi anak-anak secara menyeluruh. Industri rokok masih bebas mengiklankan dan mempromosikan produknya yg berbahaya di mana saja. Jika kita tidak melakukan apa-apa, maka Indonesia akan kehilangan kesempatan  menikmati bonus demografi pada tahun 2020-2030 mendatang.

Karena anak-anak yang sekarang menjadi perokok dan terpapar asap rokok akan menjadi penduduk produktif yang sakit-sakitan dan menjadi beban ekonomi. Sehingga dapat mengancam bonus demografi yang hanya terjadi sekali dalam sejarah sebuah negara.
Kartono Mohamad
KOMPAS.com / DIAN MAHARANI

Kartono Mohamad

Ketua Tobacco Control Support Center -Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia,

Industri rokok secara sadar ingin menghancurkan generasi muda Indonesia. Mereka tahu rokok itu berbahaya, adiktif, tetapi justru industri rokok mengarah ke anak-anak jadi konsumen mereka. Sama saja membuat generasi yang rusak.
Lisna Sundari
KOMPAS.com / DIAN MAHARANI

Prof. Hasbullah Thabrany

Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Rokok akan menjadi pembunuh terbesar penduduk Indonesia karena kebijakan sekarang belum melindungi rakyat. Rakyat Indonesia didorong untuk lebih mubazir dengan membakar rokok sebesar Rp 330 Triliun tahun 2015.
MENUNTUT RUANG PUBLIK BEBAS ASAP ROKOK

Merokok bukan hanya merugikan perokok aktif, tapi juga perokok pasif. Karena itu, mereka yang tidak merokok berhak mendapatkan ruang publik bebas asap rokok.

VIK - Kertas

Pergub DKI Jakarta No. 88 Tahun 2010 (Pergub 88)

Dalam Pasal 18 Pergub 88 disebutkan bahwa tempat atau ruangan merokok harus terpisah, di luar dari gedung serta letaknya jauh dari pintu keluar gedung.

VIK - Pohon Dan Rokok

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang telah dicanangkan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 109 Tahun 2012 atau dikenal dengan PP Tembakau mulai diberlakukan secara nasional sejak tahun 2013.

Tahun 2015, Elysabeth Ongkojoyo, seorang Ibu dari 2 orang anak usia 5 tahun dan 1,5 bulan, merasa kecewa dengan sebuah tenant tempat makan di Pluit Village Mall, Jakarta Utara, yang membiarkan customer lain merokok di dalam ruangan.

Ia pun menuntut mendapatkan haknya sebagai warga yang bisa duduk di ruang publik tanpa kegiatan merokok di dalamnya. Sesuai dengan larangan Pergub DKI yang menyatakan bahwa ruangan merokok harus terpisah dari ruang publik.

Elysabeth mendapatkan puluhan ribu dukungan dari masyarakat yang ikut menandatangani petisi di Change.org.

VIK - Public Room

Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) meminta DPRD DKI Jakarta untuk tidak mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kawasan Tanpa Rokok.

Namun, Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta menyatakan, Raperda Kawasan Tanpa Rokok tidak melarang orang untuk merokok. Nantinya penjualan rokok cukup dilakukan dengan cara memasang tanda bertuliskan 'di sini tersedia rokok’.

TAK ADA KATA TERLAMBAT

The Healing Time

apa yang terjadi dalam tubuh saat kita berhenti merokok

VIK - Heart

20 menit

Detak jantung dan tekanan darah turun ke level yang normal

VIK - Karbon Monoksida

12 jam

Kadar karbonmonoksida dalam darah kembali normal

VIK - paru

1-2 minggu

Sirkulasi darah dan fungsi paru membaik

VIK - Batuk

1-9 minggu

Gejala khas perokok, seperti sering batuk, napas pendek, menjadi membaik

VIK - Jantung

1 tahun

Risiko terkena penyakit jantung koroner turun sampai separuhnya, dibanding perokok

VIK - Kanker Mulut

5 tahun

Risiko terkena kanker mulut, esofagus, dan kandung kemih, turun sampai separuhnya dibanding perokok

VIK - Kanker Paru

10 tahun

Risiko meninggal akibat kanker paru hanya separuh dari perokok aktif. Risiko terkena kanker pankreas dan larink juga berkurang

VIK - jantung

15 tahun

Risiko terkena penyakit jantung sama dengan orang yang tidak merokok