Medio 1980
1998-2008

1995 - 1998

14 September 1995,

Kompas hadir di Internet

Banyak pertimbangan memang yang bisa diberikan kenapa harian Kompas berada dalam jaringan Internet, khususnya World Wide Web. Ada pertimbangan kecepatan mengakses berita-berita Harian Kompas untuk para pembaca di luar Pulau Jawa, mengingat sistem transportasi yang tidak memungkinkan Kompas tiba pada pagi hari di wilayah-wilayah luar Pulau Jawa.

(Rene L Pattirajawane, Kompas Online: Informasi Masa Depan, 1995)

Seiring dengan pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia, media-media online juga tumbuh subur sejak Internet menggeliat di negeri ini pada pertengahan 1990-an.

Catatan tertua yang dimiliki Asosiai Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tentang jumlah pengguna Internet di Indonesia adalah tahun 1998. Jumlahnya mencapai 500 ribu pengguna.

Jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Data terakhir APJII, pengguna Internet tahun 2017 telah mencapai 132,7 juta. Lebih dari separuh populasi Indonesia yang mencapai 256,2 juta orang.

Di luar negeri koran dan majalah mulai menghadirkan diri mereka secara digital di internet di medio 1990. Tahun 1994 hanya ada empat koran mingguan di dunia yang muncul di internet. Kurang dari setahun, Maret 1995, sudah ada lebih dari 60 koran dan lusinan majalah di internet.

Media-media populer seperti New York Times, The San Francisco Examiner, The San Jose Mercury News, Mac Week, dan Majalah Time, sudah dapat diakses gratis di internet.

Di Indonesia periode pertama sejarah media online di Indonesia ditandai oleh hadirnya media-media mainstream ke dunia maya pada tahun 1995.

Cirinya, wajah media online yang berbasis cetak hanya merupakan replikasi dari edisi cetaknya. Media-media online yang menginduk pada media cetaknya tidak berorientasi bisnis, lebih menjadi suplemen atau pelengkap edisi cetak. 

Ini merupakan tahapan pertama yang disebut Pavlik, yaitu mereplikasi berita-berita di koran ke Internet.

Media pertama yang tercatat hadir di Internet adalah Republika Online (www.republika.co.id) yang tayang perdana pada 17 Agustus 1995, dua tahun setelah harian Republika terbit pada 1993. 

Berikutnya, Kompas Online (KOL) atau “Kompas di Internet” muncul pada 14 September 1995. 

Setelah itu, pada 6 Maret 1996 awak Tempo yang “menganggur” karena majalah mereka dibredel rezim orde baru pada 1994 meluncurkan Tempointeraktif (sekarang www.tempo.co).

Harian Bisnis Indonesia juga meluncurkan situsnya pada 2 September 1996. Selanjutnya, jauh dari Jakarta, pada 11 Juli 1997, harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online (www.waspada.co.id).

Merekalah generasi pertama media online di Indonesia. Kontennya hanya memindahkan halaman edisi cetak ke Internet, kecuali tempointeraktif yang tidak lagi memiliki edisi cetak. 

Pada tahun-tahun ini berita-berita yang tayang di situs-situs media online itu bersifat statis. Internet pun belum begitu populer di tanah air. Selain itu, situs-situs berita itu belum berorientasi bisnis dan hadir di Internet sebagai simbol prestise.

Kompas Online dan

Kompas Online Plus

Sejak kisah sukses pengiriman berita dan foto di akhir tahun 1980 dan awal 1990 Internet telah menjadi bagian dari kerja-kerja redaksi di Kompas

Kompas mulai berpikir untuk juga hadir di internet. Di redaksi harian Kompas, sejak kisah sukses pengiriman berita dan foto di akhir tahun 1980 dan awal 1990, Internet telah menjadi bagian dari kerja-kerja redaksi.

Saat itu dipikirkan, teknologi baru ini merupakan jawaban atas persoalan distribusi koran yang sulit menjangkau wilayah-wilayah di luar Jawa.

Wakil Pemimpin Redaksi saat itu, Ninok Leksono, mengatakan, untuk sebuah negara dengan ukuran geografis besar seperti Indonesia, distribusi koran senantiasa menghadapi tantangan.

Di wilayah timur Indonesia, juga di luar negeri, pembaca setia Kompas selalu terlambat menikmati berita-berita Kompas. Paling cepat, koran baru sampai sore, tak sedikit malah yang menikmati harian Kompas edisi tiga hari sebelumnya.

Atas dasar pertimbangan itu, hadirlah untuk pertama kali edisi Kompas di Internet pada 14 September 1995. Namanya Kompas Online, disingkat KOL. Alamatnya belum dotcom, tapi kompas.co.id. Registrasi domain dotcom baru dilakukan pada 18 Desember 1995. Awal tahun 1996 KOL resmi beralamat www.kompas.com.

Dengan demikian, usia kehadiran Kompas di Internet yang ditandai dengan hadirnya Kompas Online sudah mencapai 22 tahun.

Meski sudah hadir di Internet sejak 14 September 1995, pengumuman dan penjelasan resmi tentang hadirnya Kompas Online baru disampaikan Kompas kepada khalayak pada Minggu 22 Oktober 1995 melalui artikel “Kompas Online: Informasi Masa Depan”.

Sumber: Litbang Kompas

Artikel di halaman pertama harian Kompas, Minggu, 22 Oktober 1995 yang menjelaskan kehadiran Kompas Online.

Sumber: Litbang Kompas

Artikel di halaman pertama harian Kompas, Minggu, 22 Oktober 1995 yang menjelaskan kehadiran Kompas Online.

Sumber: Litbang Kompas

Iklan Kompas Online di halama pertama harian Kompas, Minggu, 22 Oktober 1995.

Sumber: Litbang Kompas

Meski baru diumumkan resmi pada 22 Oktober 1995, namun kehadiran Kompas Online rupanya sudah mendapat sambutan hangat dari netizen waktu itu. Sampai 20 Oktober 1995, Kompas Online sudah dibuka lebih dari 31.000 kali. Pada 22 Oktober harian Kompas memuat sejumlah surat pembaca yang berisi beragam masukan dan kritik.

Sumber: web.archive.org

Edisi Kompas Online 8 November 1996

Edisi pertama Kompas dalam wajah digital tampil dengan sangat sederhana jika dibanding dengan perkembangan teknologi web saat ini. Edisi tertua yang berhasil dilacak di laman web adalah edisi KOL yang terbit pada Jumat, 8 November 1996. KOL hadir dengan teknologi web 1.0 dalam format dua kolom. 

Kolom paling kiri dengan latar berwarna biru menampilkan menu situs. Sementara, kolom kedua menampilkan foto utama karya fotografer harian Kompas Alm. JB Suratno dengan judul “Undangan APEC”.

Foto itu menggambarkan Presiden Soeharto yang tengah menerima kunjungan kehormatan mantan Wakil Presiden Filipina Salvador H. Laurel di ruang Jepara Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/11/2013). Salvador H.

Laurel selaku utusan khusus Presiden Filipina Fidel Ramos, menyerahkan undangan untuk menghadiri KTT APEC di Manila kepada Soeharto yang didampingi penerjemah Widodo Sutiyo (tengah).

Logo “KOMPAS” dengan tagline “Amanat Hati Nurani Rakyat” masih berwarna hitam dengan tulisan “Online” berwarna biru sebagai identitas Kompas Online. Saat itu, edisi cetak Kompas memang masih hitam putih. Kini logo “KOMPAS” berwarna biru.

Sumber: Litbang Kompas

Pengumuman perubahan alamat Kompas Online dari kompas.co.id menjadi kompas.com di halaman pertama harian Kompas 2 Januari 1996.

Awalnya, seluruh konten yang ada pada laman KOL adalah replikasi versi cetak yang terbit dalam bentuk kertas.

Yang istimewa dari edisi KOL adalah hadirnya konten berita edisi bahasa Inggris dan Belanda pada tahun 1996. KOL dipandang strategis untuk memperluas khalayak pembaca Kompas.

Redaksi Kompas juga menerima permintaan dari pembaca yang menginginkan berita-berita dalam bahasa Inggris. Sementara, edisi bahasa Belanda diluncurkan karena ada banyak orang Indonesia di Belanda yang meminati berita-berita di tanah air melalui KOL.

Berita-berita replikasi harian Kompas yang hadir di KOL dalam perkembangannya dirasa tidak cukup. Sejumlah media di luar negeri menghadirkan inovasi baru berupa berita-berita update langsung dari lapangan. Dengan demikian, pembaca tidak harus menunggu besok koran terbit untuk mengetahui perkembangan terkini.

Maka, digagaslah juga berita-berita update di halaman KOL. Kompas adalah pionir berita update ala online jauh sebelum gaya itu muncul menjadi “genre” baru jurnalisme online saat ini.

Jadi, selain menikmati berita-berita harian Kompas yang terbit hari itu, pembaca KOL juga dapat menikmati perkembangan informasi terkini yang dikirim oleh wartawan Kompas di lapangan.

Laman KOL yang berisi berita-berita update disebut Kompas Online Plus.

Desain laman depan KOL berubah. Laman depan memberikan pilihan kepada pembaca untuk mengakses Kompas Online atau Kompas Online Plus.

Jika mengklik Kompas Online maka pembaca mendapatkan Kompas Online seperti versi sebelumnya.

Sementara, jika mengklik Kompas Online Plus pembaca akan mendapatkan halaman lain yang berisi berita-berita update.

Sumber: web.archive.org

Laman depan Kompas Online yang menawarkan Kompas Online Plus adalah edisi 19 April 1998.

Sumber: web.archive.org

Rubrikasi laman Kompas Online Plus berbeda dengan Kompas Online versi cetak. Daftar rubrikasi yang terletak di sisi kiri tampil lebih atraktif, tidak hanya berupa teks seperti laman Kompas Online, tapi juga memuat image. Teknologi Internet sudah lebih maju. Di awal Kompas Online muncul pada 14 September 1995, HTML hanya mampu menampilkan teks, belum bisa menampilkan image. Rubrikasi Kompas Online Plus adalah Olahraga, Daerah, Hukum, Dikbud, Politik, dan Iptek