PERS DAN
KEANEKARAGAMAN
INDONESIA
Persembahan Kompas.com, Harian Kompas, dan Kompas TV
dalam rangka merayakan Hari Pers Nasional 2016

Menyambut Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap tanggal 9 Februari, Kelompok Kompas Gramedia (KKG) mengadakan serangkaian aktivitas edukatif dan menarik berupa pameran yang disertai dengan pelatihan ringan untuk mahasiswa dan para guru di Mataram, Lombok, mengenai dunia Jurnalistik.

Tak hanya itu, ketiga media yang berada di bawah naungan Kompas Gramedia ini mempersembahkan sebuah situs yang mengangkat tema Pers dan Keanekaragaman Indonesia untuk mengulas keindahan Indonesia yang disajikan dari perspektif media. Selamat menikmati indahnya Indonesia.

Doro Ncanga, Surga Ternak
di Kaki Tambora

Padang rumput hijau kekuningan membentang sejauh mata memandang. Gunung Tambora yang menjulang di utara dan garis pantai Teluk Saleh yang melandai di selatan adalah pagarnya. Di padang penggembalaan bernama Doro Ncanga itulah, ribuan ternak Pulau Sumbawa dilepaskan.

Zakaria (40) duduk di atas batu besar berpayung pohon rindang di tepi Jalan Lintas Dompu-Calabai, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Jalur beraspal mulus itu membelah sabana Doro Ncanga, tempat Zakaria melepaskan kerbau-kerbaunya.

"Saya sedang menengok kerbau yang baru melahirkan," kata Zakaria, akhir Maret. Kerbau, tak jauh di sampingnya, sedang memamah rumput bersama anaknya yang berusia dua hari.

Ternak sapi mencari makan di padang sabana Doro Ncanga, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Jumat (10/4). Doro Ncanga yang menjadi ladang penggembalaan ternak bagi warga di seluruh penjuru Pulau Sumbawa ini akan menjadi lokasi acara puncak peringatan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora.
YUNIADHI AGUNG / KOMPAS

Di lokasi yang sama, sekawanan sapi beriring santai di tepian padang yang lebih luas. Di sudut lainnya, sepasang kuda putih Sumbawa berlarian menjelajahi kontur sabana yang bergunduk-gunduk.

Di areal puluhan ribu hektar tempat penggembalaan bersama ternak di Dompu, ribuan sapi, kuda, kerbau, dan kambing dilepas pemiliknya untuk hidup dan mencari makan sendiri.

Sepanjang puluhan kilometer Jalan Dompu-Calabai, tepatnya di Kecamatan Pekat, sabana dan ternak adalah suguhan utama pemandangan. Kendaraan pun harus berhati-hati saat melaju karena tak jarang sapi atau kerbau berjalan melintang jalan.

Pemilik ternak yang digembalakan di Doro Ncanga pun tidak hanya berasal dari Dompu, tetapi juga dari kabupaten tetangga, Bima. Bahkan, ada pula warga Kabupaten Sumbawa yang melepaskan ternaknya di Doro Ncanga. Kabupaten Sumbawa berjarak lebih dari 100 kilometer dari Doro Ncanga.

Ternak-ternak itu dibiarkan berkeliaran bebas sepanjang waktu di sabana. Sekali-sekali pemilik datang untuk melihat keadaan ternaknya, seperti yang juga dilakukan M Said (60), warga Desa Sori Utu, Kecamatan Manggalewa, Dompu, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Doro Ncanga.

Sejak tiga tahun lalu, Said melepaskan 10 sapi miliknya di padang rumput itu. "Sebelumnya saya melepaskan sapi di dekat desa," ujarnya.

Ia tak khawatir sapinya dicuri karena tak pernah mendengar ada kasus pencurian selama ini. Namun, minimal tiga kali dalam sebulan, Said datang menengok keadaan ternaknya itu.

Mohamad Final Daeng dan Rini Kustiasih

Keajaiban Kepulauan Kei

KompasTV

Kepulauan Kei, Maluku. Sebuah kepulauan di ujung tenggara Nusantara ini kerap lepas dari perhatian. Padahal kepulauan ini menyimpan potensi keindahan alam luar biasa.

Kei memiliki pulau-pulau berpasir putih menawan, bersih dan konon terlembut di dunia. Salah satunya Pantai Ngurtavur di Pulau Warbal. Pantai Ngurtavur menyajikan fenomena alam unik. Bentuk pantainya memanjang menjorok ke tengah laut.

Di Kepulauan Kei pula terdapat fenomena alam langka yang disebut meti Kei. Ketika berlangsung meti Kei, pantai-pantai akan surut sangat tajam hingga pantai-pantai menjadi hamparan padang luas. Pada saat itu masyarakat akan turun ke pantai untuk memunguti biota-biota laut dalam tradisi Bameti.

KompasTV

Selain panorama alam, di Pulau Kei Kecil juga ditemukan jejak pra sejarah berupa lukisan purba di Ohoidertawun. Lukisan di dinding tebing ini dipercaya masyarakat setempat sebagai lukisan misterius pemanggil kematian.

Kepulauan Kei, Maluku, yang berada di Tenggara Indonesia, menyimpan potensi yang masih tersembunyi. Ketika menjelajahinya, ditemukan banyak keajaiban di kepulauan ini.

Keajaiban pertama berupa keindahan bahari yang menakjubkan. Salah satunya pesona Pulau Bair yang berjuluk Raja Ampat dari Kei.

Keajaiban kedua, potensi hasil lautnya yang melimpah, di antaranya kepiting-kepiting besar dan segar dari hutan bakau di sepanjang pesisir. Juga keberadaan ketam kenari, hewan dilindungi yang masih banyak tersebar di gugusan pulau Kei.

Raja Ampat

KompasTV

Raja Ampat sering dibahas di majalah dan website travelling. Jika membaca dan melihat foto-fotonya, sungguh membuat kagum sekaligus penasaran. Berdasarkan laporan dari The Nature Conservancy dan Conservation International, ada sekitar 75% spesies laut dunia yang tinggal di perairan Raja Ampat. Karena itu wajar apabila jutaan orang dari seluruh penjuru dunia ingin sekali mengunjungi tempat yang menakjubkan ini.

KompasTV

Raja Ampat adalah rumah bagi 540 jenis karang dan 1.511 spesies ikan, maka tidak mengherankan apabila mayoritas turis datang ke Raja Ampat untuk menyelam. Jumlah spesies di sini adalah 10 kali lipat dari jumlah spesies karang yang ditemukan di seluruh Karibia, 5 spesies penyu laut langka, 57 spesies udang mantis, 13 spesies mamalia laut, dan 27 spesies ikan yang hanya dapat ditemui di wilayah ini.

KompasTV

Daerah Raja Ampat merupakan daerah kepulauan, dengan satu - satunya sarana transportasi yang bisa digunakan oleh masyarakat sekitar adalah transportasi angkutan laut. Para wisatawan yang berasal dari penjuru dunia sengaja datang ke sini untuk menikmati keindahan pulau dan keunikan wisata bawah lautnya, serta menjelajahi dinding - dinding bawah laut dengan cara menyelam. Di sini wisatawan juga bisa mengarungi gugusan kepulauan besar dan kecil, pegunungan, hutan tropis, untaian karang laut, pantai pasir putih serta keanekaragaman kehidupan satwa yang ada di kawasan wisata Raja Ampat. Memang boleh dikatakan kalau kekayaan alam seperti ini sangat jarang sekali ada, jadi bersyukur sekali apabila Indonesia memiliki anugerah yang sulit untuk dilukiskan dengan kata - kata.

Tambora Challenge 2016 Akan Digelar April

Setelah sukses tahun lalu, acara Tambora Challenge 2016 akan kembali digelar tahun ini. Acara yang merupakan bagian dari Festival Pesona Tambora itu akan berlangsung selama lima hari, yaitu 11-16 April 2016. Festival Pesona Tambora akan dipusatkan di Doro Ncanga kaki Gunung Tambora dengan acara penampilan berbagai kesenian dan budaya masyarakat Nusa Tenggara Barat.

Tambora Challenge terdiri atas beberapa kegiatan. Untuk kegiatan lari, ada Ultra Run atau lari Ultra Marathon yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu 320 kilometer dan 100 kilometer. Lari Ultra kategori 320 kilometer ini dari sisi jarak merupakan ajang terpanjang dan terberat di Asia Tenggara. Tambora Challenge merupakan acara yang digelar Kompas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB dan Kementerian Pariwisata. Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan perhatian khusus terhadap acara ini, sebagai bagian dari Festival Pesona Tambora, karena dinilai potensial untuk memicu kunjungan wisatawan ke NTB.

Tahun lalu acara itu digelar bersamaan dengan peringatan 200 tahun letusan Gunung Tambora. Acara yang bertajuk Tambora Menyapa Dunia 2015 dan dibuka oleh Gubernur NTB M Zainul Majdi itu di titik finis sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo.

Tahun lalu, untuk kategori lari Ultra Marathon hanya delapan peserta yang terdaftar dan hanya dua pelari yang sampai di titik finis. Alan Maulana, pelari dari Bandung, Jawa Barat, berhasil menyelesaikan lomba lari Ultra Marathon Trans-Sumbawa di posisi pertama. Ia tiba di garis finis

Doro Ncanga, Dompu, NTB, dengan catatan waktu 62,8 jam. Presiden Jokowi yang tiba di lokasi menyematkan medali dan hadiah untuk Alan. Untuk tahun 2016 kategori 320 kilometer ini, para pelari juga akan mengambil titik start yang sama, yaitu di Pototano, ujung barat Pulau Sumbawa, dan akan berakhir di Doro Ncanga. Sementara mereka yang mengambil kategori 100 kilometer mengambil start di Lombok. Ada juga kategori Relay 100 dan 50 K. Pegiat lari trail yang ingin kategori lebih ringan bisa mengikuti lari trail atau trail run di Gunung Tambora dengan pilihan dua kategori, yaitu 25 kilometer dan 50 kilometer. Untuk kedua kategori ini, titik awal akan dimulai dari Doro Ncanga.

Tambora Challenge 2016 juga menawarkan Tambora Bike Camp untuk pesepeda yang menyukai turing. Peserta akan diajak menikmati sejumlah destinasi wisata di Lombok dan Sumbawa dan berakhir di lokasi yang sama, berbarengan dengan puncak acara di Doro Ncanga Gunung Tambora. Pendaftaran untuk berbagai lomba dan turing tersebut mulai dibuka 15 Januari 2016. Informasi lengkap tentang apa saja acara yang akan digelar dalam Tambora Challenge bisa dilihat di wwww.tamborachallenge.com.

Keragaman Indonesia Dalam Lensa

Wisatawan mancanegara mengunjungi Benteng Tolucco di Ternate, Maluku Utara, Selasa (15/4/2014). Benteng yang dibangun oleh Francisco Serao pada 1540 ini juga sering disebut Benteng Holandia atau Santo Lucas.
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Wisatawan berperahu di Pantai Sulamadaha di Ternate, Maluku Utara, Selasa (15/4/2014). Pantai ini merupakan salah satu objek wisata favorit di Ternate. Selain perairannya yang tenang, pantai ini juga memiliki keindahan terumbu karang dan ikan.
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Wisatawan menikmati liburan di Pantai Uluwatu, Badung, Bali, Jumat (2/5/2014). Lokasi Pantai Uluwatu yang agak tersembunyi di antara tebing-tebing batu karang tinggi tersebut ramai dikunjungi wisatawan karena pesona pantainya yang indah dan memukau.
TRIBUN BALI/ANDRIANSYAH
Sejumlah wisatawan menikmati suasana objek wisata Pantai Padang, Sumatera Barat, Kamis (1/5/2014). Pantai Padang ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah yang menghabiskan masa liburan karena letaknya strategis. Selain menikmati pantai, pengunjung juga dimanjakan aneka kuliner dan arena bermain anak-anak.
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Objek wisata Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (2/5/2014). Menara jam yang terletak di pusat Kota Bukittinggi ini mempunyai ukuran 13x4 meter dengan tinggi 26 meter. Dibangun pada 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, yang dirancang arsitek Yazin Sutan Gigi Ameh.
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Keindahan panorama Teluk Tomini dilihat dari Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (21/8/2014). Keindahan alam tersebut sayangnya belum digarap secara maksimal oleh pemerintah daerah sebagai tujuan objek wisata.
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Pemandangan Teluk Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Selasa (27/1/2015). Kabupaten Kepulauan Sangihe yang berbatasan langsung dengan Filipina menetapkan tahun 2015 sebagai Tahun Wisata yang bertajuk TuMore Sangihe dengan andalan wisata seperti air terjun, menyelam (diving), pantai, pegunungan, kuliner, dan pentas budaya Sangihe.
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Warga berfoto dengan latar belakang pemandangan Jembatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (8/2/2015). Jembatan ini merupakan satu dari enam jembatan yang dibangun untuk menghubungkan enam pulau di Batam, yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang, dan Pulau Galang Baru.
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Lanskap Gunung Rinjani dari puncak Bukit Pergasingan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/3/2015). Puncak Bukit Pergasingan menjadi pilihan wisata trekking di Lombok Timur untuk menyaksikan matahari terbit dan lanskap Gunung Rinjani.
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Penyelam melihat sea fans di kedalaman 25 meter di bawah laut di Tokong Dive Site, Sabang, Sabtu (11/4/2015). Sea fans (kipas laut) merupakan biota bawah laut yang paling diminati para penyelam lokal dan mancanegara di Pulau Weh.
SERAMBI/M ANSHAR
Asap solfatara mengepul dari kawah Gunung Ijen yang berada pada ketinggian 2.443 meter di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (5/5/2015). Fenomena api biru serta aktivitas penambangan belerang di kawah gunung berapi aktif tersebut menjadi daya tarik wisata yang terkenal hingga ke mancanegara.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Seekor penyu menggali pasir untuk menyembunyikan telurnya di Pantai Kuala Cut, Lampuuk, Aceh Besar, Selasa (29/12/2015) malam. Penyu yang bertelur pada malam hari di pantai tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
SERAMBI/M ANSHAR
Seorang peselancar melihat matahari terbenam di Pantai Kuala Cut, Lampuuk, Aceh Besar, Sabtu (9/1/2016). Selain wisata air seperti snorkeling, berselancar, dan banana boat, pantai yang berhadapan dengan Samudera Hindia ini memiliki panorama alam yang indah.
SERAMBI/M ANSHAR
Pemandangan Danau Kakaban, salah satu pulau di gugusan kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur, Sabtu (12/9/2015). Pulau Kakaban merupakan salah satu destinasi wisata yang menawarkan keindahan danau dengan habitat berbagai jenis ikan serta ubur-ubur.
KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES
Keindahan air terjun Lapopu di kecamatan Wanokaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (13/12/2014). Air terjun ini berada di kawasan Taman Nasional Tanadaru. Selama empat hari beberapa pengguna Samsung NX3000 diajak menikmati keindahan Pulau Sumba.
KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES
Didukung Oleh :