Pernakah kalian mendengar tentang Krayan?
Krayan adalah kota di pelosok Kalimantan
Lebih dekat dengan Negeri Jiran
Buka Google Map lalu cari rutenya.
Dari Krayan, kota terdekatnya adalah Malinau.
Niscaya, kamu takkan menemukan jalurnya
Agustus 2023,
tim Kompas.com dan Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, mengunjungi Krayan via darat. Kami ingin tahu rasanya Menjadi Indonesia sekaligus Menjadi Krayan.
Kami memulai perjalanan dari Bandara Robert Atty Bessing di Malinau, tempat kami mendarat usai penerbangan dari Jakarta.
Kami mengajakmu kembali ke masa ekspedisi dan bersama-sama mengalami jalur yang menantang itu agar tahu rasanya Menjadi Krayan.
Bagaimana kamu selama ini menjenguk teman Indonesiamu di luar kota?
A
Gampang. Pakai kereta,pesawat, mobil bisa.
B
Bingung pakai apa. Angkutan umum terbatas. Jalan rusak.
Jalan Malinau - Krayan yang kita lalui saat ini sebenarnya sudah direncanakan sejak 2002 dan tercatat dalam penatausahaan aset Barang Milik Negara pada 2012. Namun, pembangunannya baru benar-benar dimulai pada 2020.
Jalan Malinau ke PT Adhi Karya sudah relatif mulus
43 kilometer panjangnya
Mobil bisa terus ngebut
Gubernur Kaltara bilang,
tahun 2028 seharusnya semua jalan semulus ini.
Kita mulai memasuki wilayah terpencil.
Sinyal langka.
Kita sampai
di Kamp PT Adhi Karya.
43 km telah kita lalui.
139,6 km berikutnya akan menjadi babak perjalanan yang menantang.
Selepas melalui kamp PT Adhi Karya, jalan kurang bersahabat. Masih tanah, berair, berbatu, dan banyak tanjakan.
Apa yang terjadi?
A
Kerusakan mesin mobil karena melewati medan menantang.
B
Ada bagian mobil yang terbakar karena terlalu panas.
C
Mesin mobil yang panas berinteraksi dengan air menghasilkan asap.
Sapa Pekerja
Hari mulai beranjak malam.
Mobil kita terantuk batu
Gas lebih kencang agar bisa melaju lagi.
Gas
Kita di Kamp Pekerja PT Modern.
Hari mulai larut dan kita tak mungkin melanjutkan perjalanan.
Jembatan putus.
Harus tunggu ketinting keesokan pagi.
Jembatan putus.
Perjalanan harus berlanjut dengan ketinting.
Yusi Novianto
jatuh dari kapal!!
Arus sungai yang deras menghanyutkan Yusi Novianto
DI MANA
YUSI NOVIANTO?!
Tidak ada sinyal!!
Yusi Novianto hilang.
Tidak mungkin menghubungi keluarga karena tak ada sinyal. Perjalanan harus dilanjutkan terlebih dahulu menuju tempat bersinyal.
Kamp Pekerja
PT Modern II
Ketinggian 800 mdpl
Pekerja membangun jalan sepanjang 12 kilometer. Terkesan pendek, tetapi pengerjaannya menantang. Pengerjaan sudah tiga tahun, tetapi belum selesai. Pekerja hanya bisa pulang menjenguk keluarga 2 bulan sekali secara bergantian. Untuk pulang, pekerja harus menaklukkan medan berat dan mungkin bertemu dengan satwa liar.
Desa Binuang
Ketinggian 800 mdpl.
Fikria
Innalillahi wa innailaihi rajiun.
Kita dapat tiga musibah.
Baru sampai Binuang, Krayan Tengah. Nissi drop sesak napas. Drone jatuh di sungai, jatuhnya tepat di lokasi meninggalnya Bang Yusi.
Adi
Terus sekarang kondisi Nissi bagaimana?
Fikria
Tadi di awal-awal drop habis trekking menanjak, karena harus turun mobil. Sampai di atas, mendapat info musibah Bang Yusi, langsung sesak napas. Ini masih dipantau terus.
Adi
Drone jangan masuk pikiran, fokus pemulihan Nissi.
Hari terlalu larut untuk
melanjutkan perjalanan.
Semua perlu beristirahat.
Desa Binuang
Ketinggian 800 mdpl.
Pagi hari ketiga,
lanjutkan perjalanan lagi…
Ambil nanas Krayan untuk bekal.
Nanas Krayan lebih cerah kuningnya,
lebih berair buahnya.
Potong-potong di atas talenan,
lalu masak dengan ikan.
Jadilah ikan asam manis khas Krayan.
Jadikan selai,
lalu bisa untuk isian
nastar Lebaran.
Perjalanan masih jauh,
tetapi jalur lebih bersahabat.
Warga lokal menyambut dengan tari Busak Baku, tarian yang dipertunjukkan kepada tamu penting.
Sampai di tujuan akhir,
Long Bawan.
Malinau-Krayan hanya berjarak setara Jakarta-Cirebon.
Namun, waktu tempuh dan tantangannya jauh berbeda.
Kereta Jakarta Cirebon ada berkali-kali sehari, sedangkan perjalanan darat Malinau - Krayan harus ditempuh selama 3 hari dengan kendaraan sendiri dan berpotensi mati di tengah jalan.
Bagaimana perasaanmu jika Menjadi Indonesia sekaligus Menjadi Krayan?
Bagaimana jika kamu harus secara rutin menempuh jalur menantang itu?
Petualangan ini mengungkap
beberapa hal tentang Krayan.
Krayan memiliki garam unik. Bukan berasal dari laut, melainkan dari pegunungan. Kualitas garamnya baik dan Iodium-nya tinggi mencapai 6,65 mg.
Krayan juga punya beras Adan, varietas beras yang bisa tumbuh pada ketinggian hingga 1.200 mdpl. Bulir berasnya lebih pendek dari beras umumnya. Beras ini telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis.
Jadi, Krayan paling tidak punya 3 sumber daya alam unik, yaitu beras adan, garam krayan, dan nanas krayan.
Garam Krayan
Beras Adan
Nanas Krayan
Warga lokal ingin menjualnya ke Indonesia, tetapi selalu bingung.
Nanas misalnya….
Berapa ongkirnya? Mau jual harga berapa?
Pengirimannya sulit kalau ke Indonesia.
Mendingan jual ke Malaysia.
Biaya ongkir Rp 25.000 per kilogramnya
Nanas Krayan bisa 3 kg beratnya
5 ringgit atau sekitar Rp 50.000 harganya
Coba ke Indonesia, Malinau saja
Pakai Pakai mobil pikap,
lewat mana?
Harus membelah hutan
berhari-hari lamanya.
Busuklah nanasnya.
Pakai pesawat?
Tak setiap hari ada.
Kalau ada, belum
tentu jadi terbangnya.
Kalau sampai Jakarta,
mau dijual berapa?
Garam Krayan juga sama nasibnya.
Dijual Rp 50.000 per kilogram di Malinau.
Komentarnya selalu…
Jalan Malinau - Krayan kini tengah dibangun.
Jika selesai, jalan bagi sumber daya alam Krayan ke Nusantara akan terbuka.
Demikian juga, jalan bagi orang-orang Krayan untuk terhubung dengan sesama Indonesia.
Drama jalan berlumpur…
Orang meninggal dalam perjalanan…
Tidak akan ada lagi…
Jalan luas dan bagus seperti di sebagian besar perkotaan Jawa membantu menghubungkan manusia, menyalurkan sumber daya, dan menghidupi ekonomi.
Namun, pengalaman melewati jalur darat Malinau - Krayan seharusnya membuat semua berpikir bahwa jalan bagus adalah privilese.
Bagaimana kita mengupayakan agar orang-orang Krayan cepat punya privilese yang sama?
Bagaimana kita mendorong agar jalan itu nantinya benar-benar memberdayakan dan mendukung pembangunan berkelanjutan?
Itu hal-hal
yang harus kita pikirkan sekarang…