Pulang ke kampung halaman kali ini akan memberikan pengalaman berbeda. Perjalanan diprediksi berlangsung lebih lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, mudik tahun 2019 ini diharapkan lebih menyenangkan, dan nyaman tanpa mengabaikan faktor keamanan dan keselamatan berkendara.
Selain lebih lancar, masyarakat juga dapat menikmati panorama alam indah dengan sketsa sawah, ladang, dan pegunungan, yang mengapit ruas-ruas Jalan Tol Trans Jawa.
Bayang-bayang kemacetan seperti tahun-tahun 2016 dan 2017, tampaknya bakal berkurang, setelah Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 964 kilometer, tersambung seluruhnya dari Merak di Banten hingga Probolinggo di Jawa Timur.
Ya, tersambung di sini bukan sekadar dapat dilalui dengan kondisi campur antara tol operasional dan fungsional, melainkan sepenuhnya dapat digunakan.
Menyusul diresmikannya tujuh ruas tol oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Desember 2018 lalu.
Kondisi yang sepenuhnya tersambung ini, tentu saja, menarik masyarakat untuk melakukan perjalanan ritual budaya tahunan melalui Jalan Tol Trans Jawa.
Terlebih kisah-kisah mudik tahun lalu yang diwarnai kepuasan masyarakat, karena perjalanan berlangsung lancar, aman, dan cepat.
Tahun 2019 ini, jumlah pemudik dari wilayah Jabodetabek akan semakin meningkat dan diperkirakan mencapai 14,9 juta orang.
Jalan tol diprediksi bakal menjadi jalur alternatif mudik paling favorit mengingat hingga kini harga tiket pesawat terbang masih cukup tinggi.
Hal ini sejalan dengan riset Kemenhub yang memperkirakan penurunan jumlah pengguna moda pesawat terbang sebesar 0,2 persen. Sementara bus diprediksi akan menjadi moda transportasi mudik yang paling banyak digunakan.
Dari 4,3 juta orang pengguna mobil pribadi, diperkirakan yang akan melintasi Tol Trans Jawa mencapai 1,71 juta orang atau sekitar 399.962 kendaraan. Sementara, yang akan melintasi jalur Pantai Utara atau Pantura mencapai 1,17 juta orang atau sekitar 273.418 kendaraan.
Adapun yang akan melintasi jalur selatan mencapai 364.000 orang atau sekitar 84.000 kendaraan, dan jalur selatan selatan mencapai 144.000 orang atau sekitar 33.000 kendaraan.
Lebaran kali ini akan jatuh pada tanggal 5-6 Juni 2019. Berdasarkan kalender Nasional, jadwal libur pada 30 Mei dan 1 Juni 2019.
Sementara, jadwal cuti bersama yang telah ditetapkan pemerintah pada 31 Mei, 3, 4, dan 7 Juni 2019. Itu artinya total libur lebaran mencapai 11 hari.
Keputusan ini tak hanya berlaku bagi aparatur sipil negara (ASN) semata, tetapi juga pegawai swasta.
Bila melihat jadwal libur, maka jarak libur sebelum lebaran atau saat arus mudik cukup panjang yaitu mulai dari 30 Mei sampai 4 Juni 2019.
Sementara, jarak libur pasca-lebaran atau saat arus balik relatif singkat yaitu hanya 3 hari pada 7-9 Juni 2019. Sebab, pada 10 Juni 2019, seluruh pegawai baik ASN maupun swasta diwajibkan masuk kerja kembali.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 30 Mei hingga 1 Juni 2019.
Adapun puncak arus balik diprediksi jatuh pada 8-9 Juni 2019 yang bertepatan dengan akhir pekan.
Pemerintah dan Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) akhirnya sepakat untuk memberikan diskon tarif sebesar 15 persen selama pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Diskon ini diberikan pada 27, 28, dan 29 Mei 2019 saat arus mudik. Sementara saat arus balik diberikan pada 10, 11, dan 12 Juni.
Pemberian diskon ini sengaja dilakukan di luar waktu pelaksanaan cuti bersama dengan tujuan untuk membagi volume pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman.
Berikut tarif Tol Trans Jawa:
Ada tujuh titik lokasi di sepanjang ruas Tol Trans Jawa yang harus diwaspadai pemudik. Beberapa adalah titik-titik lama yang memang langganan macet.
Selain itu, ada titik baru yang berpotensi mengakibatkan kemacetan karena adanya kebijakan pemindahan gerbang tol dan pengoperasian ruas baru.
Berikut ketujuh titik kemacetan tersebut:
Kehadiran Tol Trans Jawa yang telah tersambung memang memberikan perubahan yang cukup signifikan terhadap waktu tempuh perjalanan.
Dalam kondisi normal, waktu tempuh perjalanan Jakarta-Solo, misalnya, dengan menggunakan kendaraan pribadi dapat dijangkau hanya dalam waktu enam jam saja.
Namun dengan peningkatan volume kendaraan, potensi kemacetan dapat terjadi. Salah satu skenario yang akan digunakan pemerintah yaitu dengan menerapkan sistem satu arah atau one way dan contra flow.
Penerapan sistem ini dilakukan dengan adanya diskresi dari Korlantas Polri dengan mempertimbangkan data yang diperoleh secara real time dari kamera CCTV dan Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS).
Nantinya, pada saat one way dan contra flow diterapkan, akan ada jalur khusus untuk bus yang diberlakukan di KM 70 GT Cikampek Utama untuk memudahkan mobilisasi penjemputan calon pemudik.
Saat arus mudik, one way dan contraflow berlaku pada 30 Mei sampai 2 Juni 2019.
Sistem contraflow saat arus mudik akan diberlakukan mulai dari KM 29 sampai KM 61 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, pukul 06.00 WIB sampai 21.00 WIB.
Setelah itu, one way diberlakukan mulai dari KM 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai KM 263 Jalan Tol Pejagan-Pamalang, pada pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB.
Skenarionya, akses masuk menuju Jakarta pada Tol Cipali sampai dengan Brebes Barat ditutup karena digunakan untuk jalur one way.
Lalu lintas dari Cirebon menuju Jakarta dialihkan melalui jalan arteri. Nantinya, dapat masuk kembali di GT Sadang, GT Kalihurip atau GT Cikampek.
Lalu lintas dari Semarang menuju Jakarta/Bandung dialihkan melalui jalan arteri, yaitu keluar GT Brebes Barat dan masuk ke tol kembali melalui GT Cikampek atau Sadang.
Saat arus balik, one way dan contraflow berlaku pada 8 hingga 10 Juni 2019.
Sistem one way dimulai dari KM 263 Brebes Barat sampai dengan KM 70 Cikampek Utama. Sementara, contraflow mulai dari KM 61 sampai KM 29 Tol Jakarta-Cikampek mulai pukul 14.00-22.00 WIB.
Skenarionya, lalu lintas dari Cirebon menuju Jakarta dialihkan melalui jalan arteri dan masuk kembali di GT Sadang, GT Kalihurip, GT Cikampek.
Lalu lintas dari Semarang menuju Jakarta/Bandung dialihkan melalui jalan arteri yaitu keluar dari GT Brebes Barat dan masuk ke tol kembali melalui GT Cikampek atau Sadang.
Tangerang - Merak | 0800 1777 879 / 0254 2078 78 |
Jakarta - Tangerang | 14080 |
Cawang - Tomang - Pluit | 14080 |
Jakarta - Cikampek | 14080 |
Cikampek - Padalarang | 14080 |
Cikampek - Palimanan | (0260) 7600 600 |
Palimanan - Kanci | 14080 |
Kanci - Pejagan | (0231) 863 8809 |
Pejagan - Pemalang | (0283) 4511 000 |
Pemalang - Batang | 0800 1404 041 |
Batang - Semarang | 082 129 129 229 |
Semarang Seksi A, B, C | (024) 760 7777 |
Semarang - Solo | 1500088 / 0858 000 16080 |
Solo - Ngawi | (0271) 688 2222 / 0822 2000 0775 |
Ngawi - Kertosono | 0811 3373 301 |
Kertosono - Mojokerto | (0321) 888123 |
Surabaya - Mojokerto | (031) 787 66 77 / 0822 1182 6677 |
Surabaya - Gempol | 031 787 9999 / 031 787 8080 |
Gempol - Pandaan | (0343) 5650 729 |
Gempol - Pasuruan | (0643) 643 1177 |
Pasuruan - Probolinggo | (033) 58 111 777 |
Pandaan - Malang | (0343) 5650 727-28 |
Jakarta - Bogor - Ciawi | 14080 |
Jakarta - Tangerang | 14080 |
Prof. Dr. Ir. Soedijatmo | 14080 |
Cawang - Tj. Priok - Ancol Timur - Jembatan Tiga/Pluit (Wiyoto Wiyono) |
(021) 651 8350 |
Padalarang - Cileunyi | 14080 |
Mudik seyogyanya menjadi suatu hal yang menyenangkan, bukan sebaliknya. Agar Anda terhindar dari rasa lelah dan bosan saat perjalanan pulang ke kampung halaman, trik yang perlu dilakukan cukup gampang: mampirlah ke tempat wisata.
Maraknya media sosial berdampak langsung pada pemilihan tempat wisata. Turis semakin gencar menyambangi tempat-tempat Instagramable, baik alami maupun buatan, baik dalam maupun luar ruangan.
Tempat-tempat inilah yang menjadi acuan pada Merapah Trans Jawa 4. Mudik kali ini akan berbeda dengan hadirnya sederet obyek wisata baru yang tersebar di banyak kota.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit meminta pemudik merancang manajemen waktu yang tepat sebelum melakukan perjalanan, utamanya saat arus balik. Sebab, pada saat itu jadwal cuti bersama lebih singkat dibandingkan saat mudik.
"Kita tahu arus balik dengan waktu yang sangat pendek, karena tanggal 10 sudah harus masuk kantor," ujarnya.
Hal lain yang harus diperhatikan yaitu kondisi fisik. Istirahat yang cukup diperlukan untuk menghindari kelelahan yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan akibat kurangnya konsentrasi.
Bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi tentu saja harus memperhatikan sejumlah hal saat akan mudik lewat jalan tol.
Persiapan utama, tentu saja Anda harus memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Berikutnya, pastikan Anda sudah menda patkan semua informasi yang dibutuhkan mengenai rute yang akan ditempuh.
Mudik menggunakan mobil pribadi diprediksi bakal meningkat tahun ini pasca tersambungnya Tol Trans Jawa yang membentang dari Merak hingga Probolinggo.
Namun, sebelum melakukan perjalanan panjang, ada baiknya melakukan pengecekan terhadap mobil yang akan digunakan.
Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, menjelaskan ada beberapa faktor penting yang harus mendapat pemeriksaan dan perawatan sebelum melakukan perjalan mudik. Mulai dari mesin, kelistrikan, rem, dan ban.
Ada baiknya untuk mengecek kondisi kampas serta minyaknya. Selain itu juga ban cadangan, pastikan kondisi ban serep masih baik dan layak pakai, terutama dari permukaan serta tekanan udarannya.
Copyright 2019. Kompas.com