Merapah

Trans-Sumatera

2022

Merajut Harapan, Hubungkan Kebaikan

AKSELERASI pembangunan infrastruktur konektivitas di Indonesia semakin nyata dan menciptakan efek berganda.

Tidak saja mampu membuat waktu tempuh menjadi singkat, meningkatkan mobilitas barang, manusia, dan jasa, melainkan juga membuka peluang bagi tumbuhnya kawasan-kawasan ekonomi baru yang bertopang pada sektor-sektor produktif.

Pada gilirannya daya kompetisi pun tercipta dengan keunggulan potensial dari masing-masing kawasan yang mendapat wilayah pembangunan infrastruktur. Baik infrastruktur yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), maupun non-PSN.

Salah satu PSN yang mengalami eskalasi secara fisik dalam hal konstruksi dan berdampak ganda bagi pertumbuhan kawasan adalah Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).

Sebagaimana dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa tradisi pembangunan infrastruktur yang sebelumnya sangat "Jawa-sentris", didobrak hingga menjangkau ke pelosok Nusantara.

Illustrasi Pak Jokowi
Joko Widodo | Presiden RI
“JTTS dibangun dengan tujuan membuka sentra-sentra ekonomi baru yang diharapkan mampu menjadi akses utama dalam menghubungkan delapan provinsi di Pulau Sumatera.”
Joko Widodo | Presiden RI

Hal ini memang menjadi visi Presiden Jokowi untuk mengurangi ketimpangan dan menumbuhkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah, sehingga masyarakat menjadi lebih makmur dan sejahtera.

Sebagaimana dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bahwa manfaat pembangunan JTTS adalah membangkitkan gairah ekonomi dan produktivitas yang melibatkan lapangan kerja baru.

“Lapangan kerja baru ini tercipta selama perencanaan, pelaksanaan pembangunan, operasional, hingga masa konsesi,” ujar Basuki.

Sektor-sektor produktif tersebut di antaranya adalah properti perhotelan, perumahan, pusat perbelanjaan, kawasan industri, ritel, dan perdagangan, sektor manufaktur, sektor komoditas, dan sektor pariwisata yang mencakup restoran dan destinasi wisata dengan tingkat serapan tenaga kerja tinggi.

Perhotelan, restoran, dan pariwisata merupakan sektor yang termasuk cukup cepat menerima dampak dari kemanfaatan JTTS ini meskipun dengan pertumbuhan inklusif.

Direktur Operasi III PT Hutama Karya (Persero) Koentjoro menyebut setidaknya 200.000 tenaga kerja terserap dalam pelaksanaan konstruksi JTTS.

“Lebih dari 5.000 tenaga kerja di antaranya merupakan generasi milenial. Ini merupakan sinyalemen positif, bahwa keterlibatan mereka dalam pembangunan infrastruktur demikian signifikan,” ungkap Koentjoro.

Sektor UMKM Ikut BErgerak

Dengan terkoneksinya antar-provinsi, antar-kawasan, dan juga desa dengan kota dalam suatu aglomerasi kesempatan produktif melalui JTTS, memberikan akses kepada Pemerintah Daerah (pemda) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Pemda pun bisa memikat investor agar dapat mendayagunakan potensi masing-masing untuk berkembang menjadi wilayah ribbon development.

Dengan begitu, perluasan pasar akan terjadi. Terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga ke luar daerah seperti Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, bahkan mancanegara.

Terlebih pada era digitalisasi seperti sekarang ini, bangkitan ekonomi UMKM melalui platform daring akan terus berkembang.

Pemanfaatan JTTS untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM dengan segala potensinya juga terus diperjuangkan Hutama Karya melalui implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2021 tentang perubahan keempat atas PP Nomor 14 tahun 2005 tentang Jalan tol.

Beleid tersebut berbunyi: "Untuk mengakomodasi usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Usaha harus mengalokasikan lahan paling sedikit 30 % (tiga puluh persen) dari total luas lahan area komersial untuk usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah," seperti dikutip dalam Pasal 7A poin 2.

Hingga saat ini, terdapat 619 UMKM yang telah beroperasi di 25 rest area Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), dan rest area sementara di Tol Pekanbaru-Dumai (Permai).

Rinciannya, 187 UMKM di rest area Tol Bakter, 400 UMKM di rest area Tol Terpeka, dan 32 UMKM di rest area Tol Permai.

Secara keseluruhan, UMKM tersebut menempati porsi 94 persen dari total tenant atau penyewa di seluruh rest area yang dikelola Hutama Karya.

Kendati jumlahnya belum signifikan bila dibandingkan dengan total panjang jalan tol yang dikelola, namun UMKM ini diharapkan dapat terus tumbuh dan berkontribusi terhadap perekonomian Sumatera.

Saat ini, Sumatera menguasai sekitar 21 persen perekonomian Nasional. Sementara Jawa menguasai 58 persen.

Akses JTTS ini memudahkan interaksi keduanya. Dengan kata lain, bila keduanya digabungkan, setara dengan 80 persen perekonomian Indonesia.

Dapat dibayangkan, jika kedua perekonomian ini saling berinteraksi, maka akan ada percepatan pertumbuhan ekonomi.

Perekonomian Sumatera yang primer membutuhkan pasar di Jawa. Sebaliknya perekonomian Jawa yang industrial, juga membutuhkan konsumen di Sumatera.

Penduduk Sumatera yang berjumlah sekitar 20 persen dari total 278 juta penduduk Indonesia dengan luas 60 persen dari total wilayah Negara, dan Jawa sejumlah 59 persen dengan hanya 6 persen dari total wilayah, bisa saling bersinergi.

Sangat wajar dalam jangka pendek menengah, percepatan pertumbuhan ekonomi Nasional diorientasikan dengan mengintegrasikan ekonomi Sumatera dan Jawa.

Harapan yang dirajut dengan menghubungkan kebaikan-kebaikan di sepanjang 1.066 kilometer JTTS adalah nilai positif dalam perjalanan Merapah Trans-Sumatera 2022

Visual Interaktif Kompas (VIK) kali ini merangkum perjalanan 12 hari Tim Merapah Trans-Sumatera menyusuri JTTS mulai dari pintu Tol Bakauheni Selatan di Bandar Lampung hingga tiba di Banda Aceh.

Perjalanan turut ditandai interval ruas non-tol karena sebagian JTTS masih dalam tahap konstruksi baik awal pembangunan, maupun yang sudah berada pada tahap penyelesaian.

Data per Desember 2022, ruas JTTS yang sudah dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) selaku pelaksana pembangunan mencapai 1.064 Kilometer dengan ruas yang telah beroperasi penuh sepanjang 599 Kilometer.

Selain menjajal ruas JTTS yang sudah beroperasi dan meninjau perkembangan pembangunannya, Tim Merapah Trans-Sumatera juga singgah di sejumlah destinasi wisata yang dilalui sepanjang perjalanan hingga Banda Aceh, serta melihat potensi UMKM.

Beberapa kota yang dieksplorasi sepanjang perjalanan di antaranya Palembang, Pekanbaru, Medan, dan Banda Aceh.

Laporan ini juga mengulas tentang tips dan trik berkendara serta panduan bagi pelaku perjalanan jika hendak melewati ruas JTTS.

Sepanjang Jalan Bebas Hambatan

Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter)
Foto oleh: Kompas.com/Nabilla Tashandra
Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter)
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Beroperasi 100 persen
  • 140,4 kilometer
  • SS Pelabuhan Bakauheni, SS Bakauheni, SS Kalianda, SS Sidomulyo, SS Lematang, SS Kota Baru, SS Natar
  • GT Bakauheni Selatan, GT Bakauheni Utara, GT Kalianda, GT Sidomulyo, GT Lematang, GT Kota Baru, GT Natar, GT Tegineneng Timur, GT Tegineneng Barat, GT Gunung Sugih, GT Terbanggi Besar
  • Rp 16,79 triliun
  • 39.529 kendaraan (Desember 2022)
  • GT Bakauheni Selatan dan GT Lematang
  • KM 108 A dan B
Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka)
Foto oleh: PT Hutama Karya (Persero)
Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka)
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Beroperasi 100 persen
  • 189,4 kilometer
  • SS Gunung Batin, SS Menggala, SS Lambu Kibang, SS Way Kenanga, SS Simpang Pematang, SS Kayu Agung
  • GT Gung Batin, GT Menggala, GT Lambu Kibang, GT Way Kenanga, GT Simpang Pematang, GT Kayu Agung, GT Kayuagung Utama
  • Rp 21,95 triliun
  • 15.456 kendaraan (Desember 2022)
Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung)
Foto oleh: PT Hutama Karya (Persero)
Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung)
  • PT Waskita Sriwijaya Toll (WST)
  • Beroperasi 100 persen untuk segmen I (Kayu Agung-Kramasan), segmen II (Kramasan-Betung), progres 48,34%.
  • 111,69 kilometer
  • -
  • GT Kramasan, GT Jakabaring
  • Rp 22,17 triliun
  • -
Tol Palembang-Indralaya (Palindra)
Foto oleh: PT Hutama Karya (Persero)
Tol Palembang-Indralaya (Palindra)
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Beroperasi 100 persen
  • 21,93 kilometer
  • SS Pemulutan, SS KTM Rambutan
  • GT Palembang, GT Pemulutan, GT KTM Rambutan, GT Indralaya
  • Rp 3,3 triliun
  • 8.287 kendaraan (Desember 2022)
Tol Pekanbaru-Dumai (Permai)
Foto oleh: Kompas.com/Adityo Wisnu
Tol Pekanbaru-Dumai (Permai)
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Beroperasi 100 persen
  • 131,69 kilometer
  • SS Minas, SS Kandis Selatan, SS Kandis Utara, SS Pinggir, SS Junction Duri, SS Bathin Solapan
  • GT Pekanbaru, GT Minas, GT Kandis Selatan, GT Kandis Utara, GT Pinggir, GT Bathin Solapan, GT Dumai
  • Rp 16,21 triliun
  • 17.135 kendaraan (Desember 2022)
Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT)
Foto oleh: Kompas.com/Adityo Wisnu
Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT)
  • PT Jasamarga Kualanamu Tol
  • Beroperasi 100 persen
  • 61,7 kilometer
  • SS Tanjung Morawa, SS Perbarakan Jc, SS Kemiri, SS Kualanamu Jc, SS Lubuk Pakam, SS Perbaungan, SS Teluk Mengkudu, SS Sei Rampah
  • GT Tanjung Morawa, GT Kemiri, GT Lubuk Pakam, GT Perbaungan, GT Teluk Mengkudu, GT Sei Rampah, GT Tebing Tinggi
  • Rp 4,07 triliun
  • -
Tol Medan-Binjai (Mebi)
Foto oleh: PT Hutama Karya (Persero)
Tol Medan-Binjai (Mebi)
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Beroperasi 100 persen
  • 17,32 kilometer
  • SS Tanjung Mulia, SS Semayang, SS Binjai
  • GT Binjai, GT Semayang, GT Marelan, GT Helvetia, GT TanjungMulia
  • Rp 3,6 triliun
  • 43.478 kendaraan (Desember 2022)
Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Prapat
Foto oleh: PT Hutama Karya (Persero)
Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Prapat
  • PT Hutama Marga Waskita (Hamawas)
  • Beroperasi secara keseluruhan (Seksi 1-4) di 2024
  • 143,25 kilometer
  • -
  • -
  • Rp 13,45 triliun
  • -
Tol Sigli-Banda Aceh
Foto oleh: PT Hutama Karya (Persero)
Tol Sigli-Banda Aceh
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Tersisa penyelesaian seksi I Padang Tidji-Seulimeum, Seksi V Blang Bintang-Kutobaro, serta Seksi VI Kutobaro-Simpang Baitussalam
  • 74 kilometer
  • SS Jantho, SS Indrapuri, SS Blang Bintang, SS Seulimeum
  • GT Blang Bintang*, GT Indrapuri*, GT Jantho*, GT Seulimeum*, GT Kutabaro**, GT Padang Tidji**, GT Baitussalam**
  • Rp 12,35 triliun
  • 3.212 kendaraan (Desember 2022)
  • *) sudah beroperasi
    **) masih konstruksi
Tol Indrapura-Kisaran
Foto oleh: PT Hutama Karya (Persero)
Tol Indrapura-Kisaran
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Progres konstruksi 74,2%
  • 47 kilometer
  • -
  • -
  • Rp 6,05 triliun
  • -
Tol Pekanbaru-Bangkinang
Foto oleh: PT Hutama Karya (Persero)
Tol Pekanbaru-Bangkinang
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Beroperasi sebagian atau 30,7 kilometer dari total 40 kilometer.
  • 40 kilometer
  • -
  • GT Bangkinang
  • Rp 3,4 triliun
  • 8.190 kendaraan (Desember 2022)
Tol Padang-Sicincin
Foto oleh: PT Hutama Karya (Persero)
Tol Padang-Sicincin
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Pembebasan lahan mencapai 78,8% dan baru dimulai kembali tahap konstruksinya
  • 30,4 kilometer
  • -
  • -
  • Rp 80,4 triliun
  • -
Tol Binjai-Stabat
Foto oleh: PT Hutama Karya (Persero)
Tol Binjai-Stabat
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Beroperasi
  • 12,3 kilometer
  • SS Stabat
  • -
  • Rp 23,4 triliun (termasuk dengan keseluruhan Tol Binjai-Langsa)
  • 8.804 kendaraan (Desember 2022)
Tol Bengkulu-Taba Penanjung
Tol Bengkulu-Taba Penanjung
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Beroperasi
  • 17,6 kilometer
  • SS Taba Penanjung
  • GT Bengkulu
  • Rp 23,4 triliun (termasuk keseluruhan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu)
  • -
Tol Prabumulih-Muara Enim
Ilustrasi oleh: Shutterstock
Tol Prabumulih-Muara Enim
  • PT Waskita Karya (Persero) Tbk
  • Konstruksi 9%, pengadaan lahan 19%
  • 54 kilometer
  • -
  • -
  • Rp Rp 24,12 triliun (termasuk keseluruhan Simpang Indralaya-Muara Enim)
  • -
Tol Indralaya-Prabumulih
Foto oleh: PT Hutama Karya (Persero)
Tol Indralaya-Prabumulih
  • PT Hutama Karya (Persero)
  • Konstruksi 87% dan pengadaan lahan 96%
  • 65 kilometer
  • -
  • -
  • Rp 24,12 triliun (termasuk keseluruhan Simpang Indralaya-Muara Enim)
  • -

Tol Berkelanjutan

Ada yang unik dari pembangunan jalan tol terpanjang ketiga di Indonesia yang dirancang sepanjang 131,69 kilometer, Tol Pekanbaru-Dumai (Permai).

Jalan bebas hambatan berbayar ini dirancang menggunakan konsep green tollroad yang diterapkan pada sejumlah bagian. Termasuk pada lima underpass atau terowongan yang digunakan sebagai jalur perlintasan gajah.

Kelima titik terowongan perlintasan gajah di Tol Permai berada di Km 61, Km 69, Km 71, Km 73, dan Km 76.

Terowongan satwa ini memiliki bentang 25 hingga 45 meter dengan tinggi 5,1 meter. Di tepi terowongan, ditanami tanaman hijau agar menyerupai habitat asli gajah.

Terowongan tersebut dibangun di Seksi IV Kandis Utara–Duri yang melintasi Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja dan Siak Kecil.

Kandis Utara-Duri diketahui merupakan koridor perlintasan Gajah Sumatera dengan jumlah populasi sekitar 50 ekor.

Tol Permai telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih kurang satu setengah tahun lalu atau tepatnya pada Jumat (25/9/2020).

Tol Permai menghubungkan Kota Pekanbaru dan Kota Dumai, yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah setempat.

Proses pembangunan Tol Permai menelan investasi senilai Rp 16,21 triliun. Sementara masa konsesinya 40 tahun.

Tol Permai mencakup enam seksi yaitu Seksi 1 (Pekanbaru-Minas) sepanjang 9,5 kilometer, Seksi 2 (Minas-Kandis Selatan) sepanjang 24,1 kilometer, dan Seksi 3 (Kandis Selatan-Kandis Utara) sepanjang 16,9 kilometer.

Kemudian, Seksi 4 (Kandis Utara-Duri Selatan) sepanjang 26,5 kilometer, Seksi 5 (Duri Selatan-Duri Utara) sepanjang 29,45 kilometer dan Seksi 6 (Duri Utara-Dumai) sepanjang 25,05 kilometer.

Selain perlintasan, ada pula penangkaran gajah yang terletak di KM 12 Tol Permai. Terdapat sekitar 12 ekor gajah di penangkaran yang dibina oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau itu.

Tarif Tol

Tol Bakter
(terjauh)

Golongan I : Rp 118.500
Golongan II dan III : Rp 177.500
Golongan IV dan V : Rp 237.000

Tol Terpeka
(terjauh)

Golongan I : Rp 170.500
Golongan II dan III : Rp 255.000
Golongan IV dan V : Rp 341.000

Tol Kayu Agung-Palembang
(terjauh)

Golongan I : Rp 50.000
Golongan II dan III : Rp 75.000
Golongan IV dan V : Rp 100.000

Tol Palembang-Indralaya
(terjauh)

Golongan I : Rp 20.500
Golongan II dan III : Rp 31.000
Golongan IV dan V : Rp 41.500

Tol Medan-Binjai
(terjauh)

Golongan I : Rp 13.000
Golongan II dan III : Rp 19.500
Golongan IV dan V : Rp 26.000

Tol Binjai-Stabat
(terjauh)

Golongan I : Rp 15.000
Golongan II dan III : Rp 22.500
Golongan IV dan V : Rp 30.000

Tol Bengkulu-Taba Penanjung
(terjauh)

Golongan I : Masih Gratis
Golongan II dan III : Masih Gratis
Golongan IV dan V : Masih Gratis

Tol Pekanbaru-Dumai
(terjauh)

Golongan I : Rp 118.500
Golongan II dan III : Rp 178.000
Golongan IV dan V : Rp 237.000

Tol Sigli-Banda Aceh
(terjauh)

Golongan I : Rp 42.500
Golongan II dan III : Rp 64.000
Golongan IV dan V : Rp 85.500

Tol Pekanbaru-Bangkinang
(terjauh)

Golongan I : Rp 33.500
Golongan II dan III : Rp 50.500
Golongan IV dan V : Rp 67.000

Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT)
(terjauh)

Golongan I : Rp 55.500
Golongan II dan III : Rp 83.000
Golongan IV dan V : Rp 110.500

Tips and trick

Kendaraan Fit, Ribuan Kilometer Ditempuh

Perjalanan lintas daerah di Sumatera menjadi kian terjangkau dengan kehadiran jalan tol. Apalagi, jika kelak ruas jalan tol dari Provinsi Lampung hingga Provinsi Aceh sudah seluruhnya beroperasi.

Namun, jangan lupa siapkan kendaraan untuk menempuh jarak hingga ribuan kilometer.

Sekadar catatan, secara total Tim Merapah Trans-Sumatera 2022 menempuh perjalanan sejauh 2.896 Kilometer dari Jakarta ke Banda Aceh.

Berikut beberapa persiapan yang dibutuhkan untuk berkendara jarak jauh, menurut Kepala Bengkel Honda Arista Sudirman Pekanbaru, Ivan Februari Andy. Periksa kondisi kendaraan secara menyeluruh, meliputi:

  • Oli, periksa umurnya sebelum berangkat untuk mengetahui apakah perlu ganti oli di tengah perjalanan. Ganti sesuai usia pemakaian yakni 10.000 Kilometer atau enam bulan.
  • Pastikan air radiator tidak kurang. Cek tabung reservoir. Jika kurang, tambah hingga batas aman.
  • Ban, kampas rem, dan aki harus dalam kondisi baik
  • Kelengkapan dokumen kendaraan

Di luar persiapan kendaraan, pastikan telah menyusun rencana perjalanan termasuk di kota mana akan beristirahat.

Setelah digeber perjalanan ribuan kilometer, jangan lupa untuk kembali mengecek kondisi kendaraan. Beberapa di antaranya seperti level oli, hingga kondisi air radiator dan ban.

“Ban, aki, kampas rem, air radiator, dan kondisi filter udara dan AC harus dicek ulang,” kata Ivan.

Khusus untuk ban, jika sudah menyentuh batas atau Tread Wear Indicator (TWI) setelah perjalanan jauh, sebaiknya diganti. Adapun standar ketebalan ban adalah 1,6 milimeter.

Istirahat di sela Perjalanan

Perkembangan infrastruktur memang memangkas waktu perjalanan. Namun, jika berkendara dalam durasi lama, penting untuk tetap meluangkan waktu beristirahat.

Tol Bakter dan Terpeka, misalnya, dirancang dengan total jarak tempuh 330 kilometer. Istirahat tetap dibutuhkan meski mayoritas jalanannya cukup mulus dan nyaman untuk berkendara.

Jika berkendara lebih dari tiga jam, usahakan istirahat sedikitnya 15 menit. Adapun jarak tempuh Bandar Lampung-Palembang jika menggunakan jalan tol berdurasi sekitar empat jam, terpangkas cukup jauh dari semula 12 jam.

“Maksimal mengemudi tiga jam diselingi istirahat 15 menit dan maksimal 8-10 jam sehari diselingi tidur 45 menit,” ucap Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana.

Lokasi dan Fasilitas Rest Area

Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter)

Tempat istirahat dan pelayanan
  • KM 116 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 116 B (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 87 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 87 B (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 33 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 33 B (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
Fasilitas
  • 7 titik lokasi top up tunai
  • 12 unit mobile reader
  • 49 titik gardu tol beroperasi
Lihat Rest Area Lainnya

Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka)

Tempat istirahat dan pelayanan
  • KM 163 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 208 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 234 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 227 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 311 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 307 B (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 215 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 172 B (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
Fasilitas
  • 4 titik lokasi top up tunai
  • 12 unit mobile reader
  • 30 titik gardu tol beroperasi
Lihat Rest Area Lainnya

Tol Palembang-Indralaya (Palindra)

Tempat istirahat sementara
  • GT Indralaya (parkir, masjid, SPBU, toilet)
Fasilitas
  • 2 titik lokasi top up tunai
  • 25 titik gardu tol beroperasi
Lihat Rest Area Lainnya

Tol Pekanbaru-Dumai (Permai)

Tempat istirahat sementara
  • KM 45 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 56 B (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 82 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 82 B (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
Fasilitas
  • 1 titik lokasi top up tunai
  • 30 titik gardu tol beroperasi
Lihat Rest Area Lainnya

Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT)

Tempat istirahat dan pelayanan
  • KM 65 A (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 65 B (parkir, ritel, masjid, SPBU, toilet)
Fasilitas
  • -
Lihat Rest Area Lainnya

Tol Binjai-Stabat

Tempat istirahat dan pelayanan
  • Tidak ada rest area
Fasilitas
  • 6 titik gardu tol beroperasi
  • 9 kendaraan siaga
  • 28 personil siaga
Lihat Rest Area Lainnya

Tol Sigli-Banda Aceh

Tempat istirahat sementara
  • KM 54 A (parkir, masjid, SPBU, toilet)
  • KM 37 A (parkir, masjid, SPBU, toilet)
Fasilitas
  • 12 titik gardu tol beroperasi
  • 30 unit cctv
  • 49 kendaraan siaga
  • 125 personil siaga
Lihat Rest Area Lainnya

Rest Area KM 215, Terbesar dan Terlengkap

Tol Terpeka
Foto Oleh: Kompas.com/Fikria Hidayat

Jalan Tol Terpeka adalah ruas tol terpanjang di Indonesia, dengan panjang mencapai 189 kilometer.

Jika melewati ruas tol ini, Anda bisa singgah sejenak di rest area KM 215 yang berisikan sedikitnya 58 UMKM atau mencapai 80 persen dari total tenant.

Ini termasuk Dekranasda Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang menyediakan beragam suvenir yang juga bisa dijadikan buah tangan.

Beberapa produk yang dipajang di etalase adalah pernak-pernik fesyen seperti dompet, tas tangan, totebag, dan peci. Ada pula produk makanan, seperti keripik dan kopi bubuk.

Ini adalah upaya PT Hutama Karya menjadikan rest area sebagai etalase kabupaten setempat menunjukkan kearifan lokal.

“Di (Km) 215 ini termasuk (daerah) Tulang Bawang Barat. Kerajinannya lebih ke bambu. Bisa dilihat ada gedeg, kerajinan-kerajinan berbahan dasar bambu, termasuk tumbler dari bambu,”
tutur Branch Manager (BM) Tol Terpeka Yoni Satyo.

Destinasi Wisata Pilihan

Tim Merapah Trans-Sumatera 2022 mengunjungi sejumlah landmark atau tempat wisata setempat, serta mengudap ragam kuliner khas berselera yang menggoyang lidah.

Palembang

1. Pelataran Benteng Kuto Besak

Pelataran Benteng Kuto Besak
Foto oleh: Kompas.com/Adityo Wisnu

Area yang berada dekat dengan ikon Kota Palembang, Jembatan Ampera ini menyuguhkan berbagai atraksi wisata bagi warga lokal maupum wisatawan yang berkunjung.

Selain berfoto dengan latar Jembatan Ampera, pengunjung juga bisa kulineran serta mengelilingi pelataran baik dengan berjalan kaki maupun naik skuter dan sepeda.

2. Makan pempek di warung terapung

Makan pempek di warung terapung
Foto oleh: Kompas.com/Nabilla Tashandra

Being local bisa dilakukan salah satunya dengan santap pempek di atas warung apung yang ikonik. Warung apung ini menepi mulai sekitar pukul 15.00 hingga malam hari.

Makan di warung apung membuat kita merasakan sensasi berlayar, dengan perahu yang kerap bergoyang mengikuti gelombang Sungai Musi.

Untuk melengkapi pengalaman, kita bisa mampir ke Kampung Tanggo Rajo alias kampung pempek di Kelurahan 7 Ulu, Palembang.

Letaknya berada di seberang pelataran BKB atau bisa dicapai dengan menyeberang naik perahu ketek sekitar 5 menit saja.

Warga setempat membuat pempek untuk dijual di warung apung pada sore dan malam hari atau dipasok ke tempat lainnya.

3. Cicip Mi Cilor

Cicip Mi Cilor
Foto oleh: Kompas.com/Adityo Wisnu

Selain pempek, makanan khas Palembang lainnya adalah mi celor. Kita bisa mampir ke warung makan Mi Celor HM Syafei yang melegenda dan sudah berdiri sejak 1950-an.

Pekanbaru

1. Ngopi di Kimteng

Ngopi di Kimteng
Foto oleh: Kompas.com/Silvita Agmasari

Singgah di Pekanbaru, belum sah jika tidak mampir ke Kim Teng, kedai kopi legendaris di Kota Madani.

Lokasinya kedai kopi yang berdiri sejak tahun 1950-an ini berada di Jalan Senapelan 22, Pekanbaru dekat Pasar Bawah. Lantaran pengunjung yang kerap membeludak, terutama pada pagi hari, dianjurkan memesan tempat terlebih dahulu jika hendak datang bersama rombongan.

2. Kulineran di RM Upik Banun

Kulineran di RM Upik Banun
Foto oleh: Kompas.com/Adityo Wisnu

Lokasi rumah makan yang agak terpencil dan masih mempertahankan bangunan rumah panggung, memberi kesan suasana pedesaan atau kampung halaman saat makan di sini.

Untuk mengisi perut, tersaji beragam jenis makanan seperti ikan dan udang sungai, serta ayam kampung, yang diberi beragam bumbu khas Minangkabau. Termasuk di antaranya ikan baung yang menjadi salah satu makanan khas setempat.

3. Nikmati Sunset di Jembatan Siak IV

Nikmati Sunset di Jembatan Siak IV
Foto oleh: Kompas.com/Adityo Wisnu

Menikmati pemandangan matahari terbenam atau sunset di Jembatan Siak IV atau jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah bisa jadi pilihan ketika mengunjungi Pekanbaru.

Salah satu spot untuk menikmati senja Jembatan Siak IV adalah di kafe Planto Sungai Jantan Pekanbaru. Letaknya di Jalan Pesisir Nomor 96.

Salah satu area duduk paling mencolok adalah perahu besar dengan area yang bisa dimanfaatkan untuk berfoto dengan latar belakang jembatan.

Medan

1. RM Sinar Pagi

RM Sinar Pagi
Foto oleh: Kompas.com/Adityo Wisnu

Rumah Makan Sinar Pagi adalah salah satu tempat kulineran legendaris di Medan yang sudah berdiri sejak tahun 1962.

Tersedia soto dengan beragam pilihan isian, seperti daging sapi, ayam, paru, dan lainnya. Kuahnya yang berwarna kuning merupakan perpaduan santan dengan bahan rempah, seperti lengkuas, kunyit, jinten, dan pala.

2. Makan durian

Makan durian
Foto oleh: Kompas.com/Adityo Wisnu

Santap durian adalah salah satu aktivitas wajib saat mampir ke Medan. Durian Si Bolang di Jalan Iskandar Muda 75C-D bisa jadi alternatif.

Meski buka 24 jam, kebanyakan pengunjung datang pada sore hingga malam hari.

Sambil menyantap durian, pengunjung bisa menikmati sajian live musik atau berfoto dengan latar lampu-lampu meriah yang menghiasi tempat makan duren ini.

Banda Aceh

1. Singgah di Masjid Baiturrahman dan Museum Tsunami

Singgah di Masjid Baiturrahman dan Museum Tsunami
Foto oleh: Kompas.com/Fikria Hidayat

Mampir ke Masjid Baiturrahman dan Museum Tsunami seolah jadi agenda wajib saat berada di Banda Aceh. Masjid Baiturrahman merupakan saksi bisu peristiwa tsunami 26 Desember 2004.

Singgah di Masjid Baiturrahman dan Museum Tsunami
Foto oleh: Kompas.com/Adityo Wisnu

Sementara di Museum Tsunami, pengunjung bisa menyaksikan kembali detik-detik gelombang tsunami meluluhlantakkan Aceh lewat instalasi yang dibangun di sejumlah area museum.

2. Minum kopi Aceh

Minum kopi Aceh
Foto oleh: Kompas.com/Adityo Wisnu

Ngopi sejenak di Kopi Solong bisa jadi pilihan saat singgah di Aceh. Lokasi kedai kopi yang berdiri sejak 1974 ini ada di Jalan Teuku Iskandar No.13-14, Ulee Kareng.

Harga secangkir kopinya tidak bikin kantong bolong, hanya dibanderol mulai dari Rp 6.000 untuk kopi pancong hingga Rp 20.000 untuk pea berry susu dingin.

Kita juga bisa membeli kopi bubuk untuk diseduh di rumah dengan harga mulai dari Rp 25.000 untuk ukuran 250 gram.