Rahasia

Panjang Umur

iapa yang tak ingin berumur panjang? Menikmati perkembangan diri Anda, melihat anak-anak Anda tumbuh, bahkan mungkin mendampingi cucu Anda di hari pernikahannya kelak, tentu akan menjadi kesempatan berharga.

Faktanya adalah sebagian orang terlahir dengan gen berumur panjang, tetapi bagi yang tidak terlahir demikian, tak berarti hanya pasrah dan tak melakukan usaha apa pun, bukan?

Harapan hidup adalah perkiraan rata-rata berapa lama seseorang akan hidup. Angka harapan hidup adalah cara untuk merangkum tingkat kematian dalam ukuran yang mudah dipahami dan dapat dihubungkan pada kebanyakan orang.

Menurut Departemen Kesehatan Australia, secara luas, harapan hidup dipandang sebagai ukuran kunci kesehatan populasi.

Harapan hidup dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:

1

Status sosial ekonomi, termasuk pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi.

2

Kualitas sistem kesehatan dan kemampuan orang untuk mengaksesnya.

3

Perilaku kesehatan, seperti konsumsi tembakau dan alkohol berlebihan, gizi buruk, serta kurang olahraga.

4

Faktor sosial, yaitu pengaruh orang sekitar terhadap kesehatan fisik dan mental, baik langsung maupun tidak langsung.

5

Faktor genetik, seperti risiko mendapat penyakit turunan.

6

Faktor lingkungan, termasuk perumahan yang terlalu padat, kekurangan air minum bersih, dan sanitasi yang tidak memadai.

Negara yang memiliki angka harapan hidup tertinggi dan terendah di dunia* (angka dalam tahun):

1 Jepang 83,5
2 Hongkong 83,3
3 Australia 82,4
4 Italia 82,3
5 Singapura 82,2
108 Indonesia 70,76
187 Pakistan 66,5
188 Kazakhstan 66,4
189 India 66,3
190 Myanmar 65,1
191 Nigeria 52,3

*Data Badan Pusat Statistik yang bersumber dari PBB

74

tahun

69,5

tahun

Data juga menunjukkan, wanita hidup lebih lama daripada pria di setiap negara di dunia. Secara keseluruhan, wanita memiliki usia harapan hidup hampir 74 tahun, empat setengah tahun lebih lama daripada pria.

  • 1995-2000
  • 2000-2005
  • 2005-2010
  • 2010-2015
  • Usia
  • Tahun
66
67,8
69,1
70,6

Angka harapan hidup orang Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan.

Peningkatan usia harapan hidup di Indonesia membuat jumlah orang lanjut usia (lansia) bertambah. Hal ini bisa berdampak positif, bisa juga negatif.

Efek positif dirasakan jika para orang lansia berada dalam kondisi sehat. Namun, banyaknya orang lansia yang sakit akan meningkatkan potensi beban keluarga dan negara karena harus mengeluarkan biaya lebih untuk pengobatan. Sedangkan bagi negara, pengeluaran dari pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga akan meningkat.

Oleh karena itu, para pakar kesehatan sepakat bahwa meningkatnya fasilitas dan akses kesehatan yang memengaruhi angka harapan hidup harus disertai dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan penyakit sedini mungkin karena kesehatan usia tua adalah hasil dari investasi kesehatan jangka panjang.

Lakukan enam langkah ini untuk mencegah penyakit secara dini:

tips-1.jpg

Pola makan sehat seimbang

tips-1.jpg

Olahraga teratur

tips-1.jpg

Menjauhi alkohol

tips-1.jpg

Menjauhi produk tembakau

tips-1.jpg

Cukup istirahat

tips-1.jpg

Manajemen stres yang baik

Sumber: Australia Department of Health, WHO, Badan Pusat Statistik.

Penuaan pada manusia bisa diartikan sebagai akumulasi perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh. Perubahan itu bisa terlihat secara fisik dan biologi. Namun, proses itu juga terlihat pada sel.

Ilmuwan menyebutkan, penuaan terjadi karena kerusakan pada telomer, ujung kromosom pada inti sel. Penelitian tentang ini telah mengantar tiga peneliti (Carol Greider, Elizabeth Blackburn, dan Jack Szoztak) memperoleh Hadiah Nobel Kedokteran tahun 2009.

Menurut mereka, kerusakan telomer menyebabkan sel-sel berhenti membelah dan berkembang, bahkan bunuh diri sel (apoptosis), yang akan memengaruhi kondisi penuaan.

Yang pasti, penuaan tidak terjadi dalam satu malam, tetapi perlahan-lahan. Mirip seperti tetesan air yang mengikis batu karang. Tidak terlihat sehari-hari, tetapi bisa berdampak dramatis setelah beberapa tahun.

Prof Wimpie Pangkahila, spesialis andrologi dari Universitas Udayana, menjelaskan, proses penuaan dimulai pada usia muda secara kronologis, yaitu pada usia 25-35 tahun.

Tiga fase penuaan

fase subklinis
Pada fase subklinis, tubuh manusia sudah mengalami penuaan di tingkat sel, tetapi sering kali tidak diakui karena tidak ada gejala yang menyertainya.
fase transisi
Sementara itu, pada fase transisi, gejala penuaan mulai muncul. Pada fase ini, hormon tubuh akan mengalami penurunan hingga 25 persen, gula darah mulai meningkat, massa otot menjadi lebih kecil, serta mulai timbul masalah pada jantung dan obesitas.
fase klinis
Ketika seseorang memasuki fase klinis, tanda-tanda lanjutan dari penuaan semakin terlihat. Tanda-tanda yang paling jelas di antaranya gangguan penyerapan nutrisi dan mineral, menurunnya kepadatan tulang, mulai munculnya gejala penyakit kronis, dan penurunan fungsi seksual.
Pada fase ini, biasanya orang tersebut sudah mulai merasa tua, terutama ketika anak-anaknya sudah menikah dan memiliki cucu.

Dengan pengobatan berdasarkan konsep kedokteran antipenuaan, usia fisiologis tetap dipertahankan seperti pada usia muda.

Cepat atau lambatnya tanda penuaan terlihat bervariasi pada setiap orang, tergantung pada gaya hidup, riwayat kesehatan, dan tentunya genetik.

Anda mungkin menyadari di sebuah acara reuni sekolah, ada teman yang terlihat lebih muda atau lebih tua dari kita. Padahal, tahun lahirnya sama. Ini karena laju penuaan setiap orang berbeda-beda walau usia kronologisnya sama.

Kabar baiknya, cepat lambatnya proses penuaan itu sebagian besar (lebih dari 80 persen) tidak dipengaruhi oleh genetik, namun bisa dikendalikan dengan melakukan hal di bawah ini.

tips-2.jpg

Mengadopsi pola makan rendah lemak dan garam

tips-2.jpg

Menjaga berat badan ideal

tips-2.jpg

Mengurangi stres

tips-2.jpg

Memiliki sistem imun yang kuat

tips-2.jpg

Beraktivitas fisik rutin

tips-2.jpg

Tidak merokok

Panjang umur dan awet muda menjadi harapan banyak orang. Karenanya, berbagai terapi anti-penuaan kini digandrungi banyak orang.

Berbagai inovasi terus dilakukan untuk mencari cara paling efektif memperlambat penuaan. Namun, menurut ilmu sains, ada beberapa hal yang terbukti bisa menahan laju penuaan.

Kepribadian

Banyak yang mengira orang yang hidupnya santai dan tidak ngoyo akan panjang umur. Namun, statistik menunjukkan sebaliknya.

Mereka yang memiliki kepribadian bijaksana, gigih, teratur, dan agak obsesif ternyata justru berumur lebih panjang karena cenderung memilih gaya hidup sehat, termasuk memilih pasangan yang dinikahinya, memilih jenis pekerjaan, dan tidak menganggap ringan keluhan kesehatannya.

Pola makan

Berbagai hasil penelitian yang mengamati cara hidup centenarian (orang yang berumur 100 tahun) mengungkapkan, mereka tak hanya rajin mengonsumsi buah dan sayuran, tetapi juga sering mengonsumsi lemak sehat (minyak zaitun, kacang-kacangan, daging tanpa lemak) sehingga risiko penyakit jantung dan penurunan daya ingat lebih rendah.

Genetik

Jika orangtua atau orang–orang di keluarga besar Anda banyak yang berumur panjang, ada kemungkinan Anda juga demikian.

Pekerjaan

Pekerjaan dengan level stres yang tinggi memang berakibat buruk pada kesehatan. Akan tetapi, menurut penelitian, orang yang produktif, bekerja keras (bahkan di usia tua), cenderung tidak terlalu stres. Mereka juga lebih gembira, sehat, dan punya ikatan sosial kuat dengan lingkungannya.

Aktivitas

Berbagai penelitian menyimpulkan, orang yang banyak duduk lebih rentan mengalami penyakit kronis dan meninggal di usia muda.

Gaya hidup sehat adalah faktor kunci untuk panjang umur. Bukan hanya soal pilihan makan sehat dan olahraga apa yang Anda lakukan, melainkan juga kebiasaan berpikir positif demi terjaganya kesehatan mental. Apalah artinya panjang umur jika tubuh dan jiwa tidak dalam kondisi sehat?

Menurut DR dr Tan Shot Yen, MHum, ahli nutrisi yang juga Magister Filsafat dan penulis buku Anak Sehat Indonesia mengungkapkan tiga kunci hidup sehat untuk panjang umur:

Benahi fisik

Apa yang dibutuhkan badan kita? Cobalah berkonsultasi dan berguru dengan ahli nutrisi. Jadikan dia mentor. Ajukan semua pertanyaan dan minta pencerahan jika menghadapi kesulitan.

Bagaimana ciri ahli dan mentor yang baik? Mengembalikan tubuh pada fungsi semula, mendekatkan pola makan sehat seimbang, dan tidak membawa panji-panji produk.

Menata emosi

Orang yang mampu mengatur emosinya bisa membedakan "ini masalah saya, ini masalah kamu, atau ini masalah kita". Tidak mencampuradukkannya.

Tidak perlu boros emosi. Tidak semua masalah perlu campur tangan emosi. Hasil dan feedback tidak menjelaskan siapa saya. Itu semata-mata menjelaskan mekanisme bagaimana saya bertindak. Apakah hasil bisa berubah? Bisa. Ubah saja pilihan mekanisme tindakan.

Emosi ada bukan untuk disangkal atau diredam. Orang dewasa yang tumbuh kembangnya baik mampu menyampaikan tujuan pesan melalui ujaran, tutur kata, dan ekspresi tersalurkan dengan baik. Sehingga, apa yang diterima pihak lawan persis seperti yang diharapkan oleh penyampai pesan.

Senantiasa bersyukur

Orang bahagia itu panjang umur. Orang bahagia itu adalah mereka yang mampu bersyukur. Syukur itu bukan karena saya mendapatkan apa yang saya minta dan inginkan (itu namanya hubungan sebab-akibat. Minta, lalu diberi).

Syukur sejati itu justru karena tanpa saya minta, tetapi sudah diberi. Bukalah mata, bukalah hati. Semua sudah ada. Sering kali justru berbagai hal yang kita minta itu, nilainya lebih rendah dari apa yang sudah Tuhan beri.

Don Hasman

Usianya sudah 76 tahun, tetapi langkah kaki Don Hasman tak kenal lelah menjelajahi dunia. Tak terhitung sudah berapa kali ia naik turun gunung di Indonesia, bahkan di dunia.

dh1.jpg

Ia tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang mendaki Himalaya di Nepal tahun 1978.

Selain itu, ia juga sudah mengunjungi berbagai pelosok di Indonesia, suku-suku pedalaman, dan selalu mengabadikannya lewat bidikan lensa kamera. Tak heran jika Pemerintah Perancis memberikan penghargaan 100 Famous Photographers in the World tahun 2000 kepada fotografer yang juga penjelajah ini.

Di usianya yang sudah tak muda lagi, semangat Om Don tak pernah padam. Ia tampak sehat dan begitu energik. Apa rahasianya?

Setiap harinya ia bangun pagi antara pukul 04.00-05.00. Menurut dia, aktif bergerak di tengah udara segar pagi hari baik untuk kesehatan paru-paru dan jantung.

dh1.jpg

Saat matahari belum muncul, Om Don menyempatkan diri untuk berjalan cepat atau bersepeda 20 menit sampai 30 menit setiap harinya. Selain itu, ia suka berjalan cepat sekitar 6-7 km selama 1 jam atau bersepeda sejauh 50 km dari rumahnya di Depok sampai Cibinong.

Pria yang sudah mendaki lebih dari 50 gunung berapi ini juga tak pernah melewatkan sarapan dan rutin mengonsumsi buah-buahan, terutama kiwi dan manggis yang kaya anti-oksidan.

Soal makan, penulis buku Urang Kanekes (Baduy People) ini mengaku tak banyak pantangan tetapi membatasi asupan gula, garam, dan lemak.

“Untuk fisik, yang harus dijaga betul-betul adalah perhatikan makan dan minum yang cukup bergizi, istirahat yang cukup, dan yang ketiga adalah gerak atau olahraga yang cukup,” tutur pria yang menekuni bidang etnofotografi itu.

“Perhatikan makan dan minum yang cukup bergizi, istirahat yang cukup, dan yang ketiga adalah gerak atau olahraga yang cukup.”

Hal itulah yang membuat Om Don selalu prima saat beraktivitas di alam bebas dengan setia menenteng kameranya.

Bahkan pada tahun 2007, saat usianya 70 tahun, Om Don masih melakukan perjalanan ziarah Santiago de Compostela sejauh 1.000 km dari Perancis ke Spanyol dengan berjalan kaki selama lebih dari 30 hari. Total langkah kakinya mencapai 2.200.068.000 langkah.

Banyak membantu tanpa pamrih

Sehat bagi Om Don tak hanya soal fisik, tetapi juga jiwa. “Untuk ketenangan jiwa, banyak bantu orang. Kalau bantu itu ikhlas, tanpa pamrih,” ucap pria kelahiran 7 Oktober 1940 ini.

Pria yang dikenal sangat bersahaja ini hari-harinya dipenuhi dengan senyum dan keramahan. Ia tak pelit membagi ilmu fotografi kepada siapa pun.

Di usia senjanya, Om Don mengaku tak ingin berhenti memotret dan menulis. Menurutnya, ini penting untuk mengasah kreativitas dan menjauhinya dari kepikunan.

Ia juga masih berencana menjelajah ke tempat bersejarah peninggalan Suku Inca, Machu Picchu di Peru, serta ke Ushuaia, sebuah kota paling selatan di dunia yang terletak di Kepulauan Tierra del Fueg, Argentina.

Titiek Puspa

tp1.jpg

Di usianya yang sudah hampir 80 tahun, Titiek Puspa tak pernah berhenti berkarya. Ia masih terus bernyanyi, menciptakan lagu anak-anak, gerakannya energik untuk wanita seusianya, dan tampak awet muda.

Titiek mengaku sangat mensyukuri hidupnya yang sudah diberikan Tuhan. Legenda musik Indonesia ini menjaga kesehatan dengan lebih banyak menggunakan cara-cara yang alami.

Bagi wanita kelahiran Tanjung, Kalimantan Selatan, 1 November 1937 ini, mensyukuri hidup itu artinya memelihara apa yang diberikan Tuhan dengan mengatur makan, istirahat, kerja, dan kebiasaan yang membawa dampak baik bagi kehidupan.

Wanita yang akrab disapa Eyang ini lebih banyak makan sayur dan buah-buahan dibanding nasi. Selain itu, ia lebih sering mengonsumsi ikan dibanding daging merah.

Mengenai wajahnya yang awet muda, Titiek mengaku merawat dan merias wajahnya sendiri sebelum bepergian. Kebiasaan lain yang ia lakukan agar wajahnya terlihat kencang yaitu tidur telentang. Titiek masih secara rutin bersepeda statis dan meditasi untuk aktivitas fisiknya.

tp1.jpg

Titiek mengenal meditasi setelah terkena kanker serviks 2012 lalu saat usianya 74 tahun. Saat itu ia mengaku sempat tak kuat menahan sakit di seluruh tubuh akibat menjalani kemoterapi. Ia akhirnya mencoba menenangkan diri dengan meditasi. Waktu itu ia mengatakan, “Tuhan kalau saya enggak diperlukan lagi di dunia ini, ambil saja (nyawanya).”

“Tuhan kalau saya enggak diperlukan lagi di dunia ini, ambil saja (nyawanya).”

Menurut Titiek, Tuhan menjawab dengan memberinya kesembuhan. Selesai meditasi selama 13 hari, kondisi Titiek berangsur pulih. “Karena saya masih dikasih hidup berarti saya masih harus berbuat sesuatu. Saya harus memeluk anak-anak Indonesia supaya mereka diperhatikan,” kata Titiek.

Dedikasi untuk anak-anak

tp1.jpg

Titiek mendedikasikan sisa hidupnya untuk anak-anak Indonesia. Meski di usia senja, ia tak ingin berhenti bekerja untuk kemajuan musik generasi penerus bangsa.

Tahun lalu, pemain film Ini Kisah Tiga Dara itu membentuk vokal grup anak-anak bernama Duta Cinta.

Menurut Titiek, seni dan budaya Indonesia paling hebat di dunia sehingga harus terus dilestarikan. Ia ingin lagu anak-anak Indonesia kembali populer dan dinyanyikan oleh anak-anak. “Dari dulu saya cuma kepengin di Indonesia ini ada sekolah seni budaya. Nantinya ada pertunjukan yang berkelanjutan supaya orang datang ke Indonesia,” kata wanita yang sudah memiliki 14 cucu dan 5 cicit ini.

“Dari dulu saya cuma kepengin di Indonesia ini ada sekolah seni budaya.”

Titiek mengabdikan hidupnya di dunia seni dan budaya karena ia sadar akan talentanya. “Hidup itu harus sadar, sadar kita hidup itu diberi tugas oleh Tuhan. Kita harus bisa mengatur apa yang sebetulnya kita bisa,” kata Titiek.

105
102
101
Dr Shigeaki Hinohara105 tahun

Shigeaki Hinohara adalah dokter di Jepang, seorang pendidik dan penulis. Sejak usia 65 tahun, dia telah bekerja sebagai sukarelawan. Sampai saat ini ia masih bekerja selama 18 jam dalam 7 hari dan mencintai setiap menit yang dilakukannya.

Norman Lloyd102 tahun

Aktor Amerika, sutradara, dan produser berusia 102 tahun ini berusaha terus aktif dan berpikir positif, bahkan ketika suatu hal tak berjalan sesuai keinginan. Menurut Norman, tak ada gunanya mengasihani diri sendiri dan bersedih.

Randolph Hokanson101 tahun

Pianis asal Amerika ini telah berusia 101 tahun. Randolph mengungkapkan, rahasia panjang umurnya adalah selalu melakukan apa yang ia suka, salah satunya bermusik. Menyibukkan diri dengan hal yang ia suka membuat Randolph bahagia sepanjang hari.

Herman Wouk101 tahun

Setiap bangun pagi, pemenang Pulitzer Prize ini selalu bersyukur. Bersyukur memiliki sepasang tangan dan kaki, mata yang masih bisa melihat, dan telinga yang mendengar. Menurut dia, bersyukur adalah rahasia panjang umur.

David Rockefeller101 tahun

Pengusaha Amerika dan juga seorang dermawan ini mengungkapkan, rahasia panjang umurnya adalah mencintai kehidupan. Mencintai hidup dengan sederhana, bermain dengan anak-anak, menikmati apa yang Anda miliki, dan menghabiskan waktu dengan teman-teman setia yang baik.