• alaupun terkesan sangat dekat dengan generasi milenial, sneakers atau sepatu olahraga sebenarnya memiliki sejarah panjang yang dimulai pada abad ke-18.

    Pada masa itu, sepatu olahraga dikenal dengan nama plimsolls di Inggris. Berbeda dari sepatu modern, plimsolls tidak memiliki sisi kanan ataupun kiri.

    Lalu, pada tahun 1892, US Rubber Company menciptakan sneakers yang lebih nyaman dengan bahan karet dan kanvas yang disebut keds. Sepatu tersebut juga disebut sneakers karena tidak berisik saat digunakan untuk berjalan sehingga pemakainya bisa mengendap-endap di belakang seseorang (sneaking).

    Namun, baru pada era ‘50-an sneakers mulai dilirik sebagai bagian dari mode. Kini, sneakers tidak hanya berfungsi sebagai sepatu olahraga, tetapi juga budaya dan simbol modernisasi.

    Dari semua sneakers yang pernah ada, terdapat 10 sneakers paling legendaris sepanjang masa.

    Pilih Sepatu

    ADIDAS SUPERSTAR

    REEBOK PUMP

    nike air Force 1

    ADIDAS STAN SMITH

    new balance 574

    Nike Air Jordan 1

    Onitsuka TIGER CORSAIR

    CONVERSE all star

    vans authentic

    puma suede

    1969

    1989

    1982

    1963

    1906

    1985

    1969

    1917

    1966

    1968











    NIKE AIR JORDAN 1

    FUN FACTS

    Air Jordan selalu merilis sepatu pada hari Sabtu agar anak-anak tidak bolos sekolah dan bisa mendapatkan sepatu terbaru mereka.

    Air Jordan 1 dirancang oleh orang yang juga merancang logo Three Bars untuk Adidas, Peter Moore.

    Michael Jordan dulu berharap dikontrak Adidas. Menyebut dirinya sendiri sebagai fans berat Adidas, Jordan menganggap sepatu Nike sebagai sebuah penurunan.

    Pada tahun 1984, label Nike belum sepopuler label sepatu olahraga lainnya, seperti Converse dan Adidas, dalam ranah sepatu basket.

    Namun, Nike tak mau kalah pamor dan memilih Michael Jordan untuk diajak bekerja sama.

    Pada masa itu, Jordan masih dianggap pemain baru di National Basketball Association (NBA) dan bermain untuk tim Chicago Bulls.

    Namun, Nike berani mengontraknya dengan bayaran sebesar 2,5 juta dollar AS atau Rp 32 miliar untuk bermain basket dengan mengenakan sepatu Air Jordan 1.

    Keputusan Nike yang dianggap prematur tersebut ternyata berbuah hasil yang luar biasa. Dalam sebuah pertandingan melawan tim Celtics, Jordan mengumpulkan 63 poin seorang diri.

    Pencapaian luar biasa ini meletakkan Jordan dan Nike di mata dunia.

    Jordan pun resmi menandatangani kontrak bersama Nike. Dia mulai menggunakan sepatu Air Jordan 1 setiap bermain basket di lapangan.

    Kemudian, timbul masalah baru yaitu sepatu tersebut berwarna merah dan hitam dengan logo bola basket dan sayap.

    Sebab, anggota tim Chicago Bulls lainnya mengenakan sepatu hitam total. Alhasil, Nike harus membayar denda sebesar 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 65 juta setiap kali Jordan menggunakan sepatu Air Jordan 1 di lapangan.

    Nike harus membayar 5.000 dollar AS setiap kali Michael Jordan mengenakan Air Jordan 1 berwarna hitam merah pada pertandingan NBA.

    Memanfaatkan kejadian ini, Nike justru membuat iklan yang mempromosikan Air Jordan 1 sebagai “sepatu terlarang”. Iklan tersebut membuat penjualan perdana Nike Air Jordan 1 ini laris manis.

    ADIDAS STAN SMITH

    FUN FACTS

    Stan Smith lebih merekomendasikan warna biru dibandingkan hijau karena menganggap warna biru akan lebih populer.

    Tahun 1988, Adidas tercatat oleh Guinnes Book of World Record karena berhasil menjual 22 juta pasang sepatu Stan Smith.

    Stan Smith adalah sepatu tenis pertama di dunia yang menggunakan kulit sebagai bahan utamanya.

    Stan Smith pertama kali diluncurkan pada tahun 1963. Sepatu tersebut dibuat oleh Holest Dassler, putra dari pendiri Adidas, Adolf “Adi” Dassler.

    Awalnya, sepatu Stan Smith ini diciptakan untuk para pemain tenis sehingga Adidas pun menggandeng petenis bernama Robbert Haillet dan hingga tahun 1965, sepatu ini dikenal dengan nama sneakers Robbert Haillet.

    Namun, Robbert Haillet pensiun dari olahraga tenis. Adidas pun harus bergegas untuk mencari penggantinya. Lalu, mereka melirik Stan Smith yang dianggap sebagai atlet paling menjanjikan pada masa itu.

    Akhirnya, sepatu ini diluncurkan kembali pada tahun 1971 dengan nama Stan Smith dan dibungkus dengan penampilan baru, yaitu warna putih dengan bahan kulit yang melingkupi bagian atas hingga tali sepatu.

    Menariknya, Stan Smith juga menuliskan namanya di bagian lidah sepatu sebagai identitas. Pada tahun 1990, Adidas Stan Smith memperbarui dirinya kembali. Tidak lagi menggunakan tali, sepatu tersebut dilengkapi dengan strap yang lebih praktis.

    CONVERSE all star

    FUN FACTS

    Pada puncak popularitasnya, sepatu Chuck Taylor All Stars dibeli setiap 43 detik.

    Charles “Chuck” H Taylor tidak pernah mendapatkan komisi untuk penggunaan namanya pada logo Converse.

    Pada tahun 1989, The Rolling Stones menjadikan Chuck Taylor All Stars sebagai sepatu resmi mereka untuk tur Steel Wheels. Hingga kini, hubungan tersebut masih terus berlanjut.

    Dikenal sebagai sneakers tertua yang masih dijual hingga sekarang, Chuck Taylor All Stars kali pertama diluncurkan pada tahun 1917.

    Pada awalnya, sepatu ini dikhususkan untuk para pemain basket dan dirancang dalam warna coklat dengan aksen garis berwarna hitam.

    Sepatu yang bersol karet tebal dan desain yang tinggi hingga menutupi mata kaki ini juga menjadi sepatu pertama yang diproduksi secara massal untuk para pemain basket di Amerika Utara pada tahun 1920. Bahan yang digunakan pada saat itu adalah kanvas dan kulit.

    Tragisnya, penjualan perdana sepatu ini tidak begitu laku hingga kehadiran Charles “Chuck” H Taylor. Taylor yang merupakan fans dari sepatu tersebut bekerja di divisi penjualan Converse.

    Singkat cerita, dedikasi Taylor membuatnya bisa menjadi pemain dan pelatih untuk tim basket Converse All Stars. Sambil dia mengajar, Taylor juga selalu mempromosikan sepatu All Stars.

    Berkat keberhasilan Taylor dalam mempromosikan sepatu tersebut, dia pun mendapat sebuah penghargaan, yaitu penulisan namanya dituliskan pada logo Converse sejak tahun 1932.

    Secara desain, Chuck Taylor All Stars berwarna putih pertama kali diluncurkan pada tahun 1936, kemudian disusul dengan warna merah dan biru. Baru pada tahun 1949, setelah PD II, Converse Chuck Taylor All Stars Classic diluncurkan dengan nuansa hitam dan putih yang kini menjadi sangat ikonis.

    Walaupun Converse mendominasi 80 persen pangsa pasar sepatu, tetapi munculnya berbagai kompetitor, seperti Nike dan Adidas, menggerus popularitas label ini. Lalu, pada tahun 2011, Converse dibeli oleh rivalnya Nike.

    Kini, Chuck Taylor All Stars tidak hanya digunakan oleh pemain basket, tetapi juga oleh musisi dan banyak anak muda di seluruh dunia.

    REEBOK PUMP

    FUN FACTS

    Reebok pernah membuat iklan kontroversial menggunakan sepatu Pump dan Nike. Setelah diprotes keras oleh penonton, iklan tersebut dihentikan.

    Dalam 18 bulan sejak Pump diluncurkan, lebih dari empat juta pasang sepatu tersebut telah terjual. Hal ini sangat mengesankan karena harga jualnya pada pada saat itu berkisar 170 dollar AS (sekitar Rp 4,1 juta).

    Pump pernah dijadikan bahan guyonan dalam acara televisi “Saturday Night Live” pada tahun 1990 oleh Chris Rock. Dalam adegan tersebut, Rock menggunakan Pump untuk memompa seekor ayam kalkun.

    Pump adalah salah satu sepatu basket yang paling populer sepanjang masa. Kepopuleran ini tidak bisa dipisahkan dari teknologi Pump yang dianggap dapat mempermudah para pemain basket untuk melompat ketika digembungkan.

    Ketika pertama kali diluncurkan pada 24 November 1989, Pump ditujukan untuk tenis dan dikenakan oleh para pemain tenis dunia, termasuk Michael Chang.

    Reebok bahkan pernah menjadikan Chang sebagai model untuk iklan Pump yang pada saat itu dikenal dengan nama Court Victory.

    Pump baru dianggap sebagai sepatu basket ketika digunakan oleh Dee Brown dari tim Boston Celtics dalam sebuah kontes slam dunk pada tahun 1991. Sebagai pemain baru dengan tinggi badan sekitar 185,9 sentimeter yang dalam dunia basket tergolong pendek, Brown diremehkan oleh hampir semua orang.

    Namun, Brown membuktikan kemampuannya dalam bermain basket dan memperagakan teknik ikonisnya “The ‘No Look’ Dunk” yang menyapu lawan. Begitu tingginya Brown melompat, pemain tersebut bahkan dikira terbang.

    Tidak heran, setelah pertandingan tersebut ditayangkan, penjualan Pump meningkat drastis.

    Pump juga melakukan berbagai kolaborasi dengan beragam acara di televisi dan film. Namun, yang paling diingat oleh para fans hiphop adalah ketika sepatu ini muncul dalam film Tupac yang berjudul Juice dan Above the Rim.

    puma suede

    FUN FACTS

    Puma merupakan perusahaan yang didirikan oleh Rudolf Dassler setelah berpisah dari saudaranya, Adi Dassler.

    Perpecahan Dassler bersaudara tersebut menimbulkan konflik di kota asal mereka, karena kebiasaan penduduknya yang menilai orang lain dari sepatu yang dikenakan.

    Walaupun Puma sudah berdiri sejak 1948, logo macan puma yang sedang melompat baru diperkenalkan pada tahun 1967.

    Suede kali pertama diluncurkan pada tahun 1968 dan membuat gebrakan baru dengan penggunaan bahan suede pada saat industri sneakers didominasi oleh kanvas dan kulit.

    Pada tahun yang sama, Tommy Smith dan John Carlos menjadi pemenang medali emas dan perak untuk maraton 200 meter dalam Olimpiade 1968.

    Lalu, kala lagu kebangsaan Amerika Serikat dilantunkan, keduanya melepaskan sepatu mereka dan mengangkat tinju ke udara untuk mengangkat masalah diskriminasi yang masih dihadapi oleh masyarakat kulit hitam AS kepada dunia.

    Momen tersebut menjadi halaman depan semua surat kabar di dunia dan dikenal dengan nama “The 1968 Olympic Black Power Salute”.

    Pada tahun 1973, pemain basket legendaris Walt “Clyde” Frazier menjadi duta besar sepatu ini. Dia meminta Puma untuk membuatkannya sepasang Suede yang lebih ringan dan lebar.

    Hal ini pun disanggupi oleh label sepatu tersebut dan lahirlah Clyde, salah satu variasi dari Suede, sepatu pertama dalam sejarah yang juga diberi nama mengikuti seorang atlet.

    Kejayaan Suede pun berlanjut dan sepatu ini menjadi salah satu simbol gaya hiphop pada era ‘80-an dan hingga kini, Suede tidak bisa dipisahkan dari budaya B-Boy.

    Tidak banyak sepatu yang bisa tercatat dalam sejarah, dua pasang Suede diabadikan dalam momen ikonis “The 1968 Olympic Black Power Salute”.

    nike air Force 1

    FUN FACTS

    Penyanyi rapper, Nelly, mendedikasikan sebuah lagu untuk sepatu ini dengan judul sama, yaitu “Air Force Ones”.

    Kobe Bryant mengenakan sepatu ini dua kali pada tahun 2002. Pertama, saat dia bermain dalam Entertainers Basketball Classic di Rucker Park dan dalam pertandingan NBA. Ia mengumpulkan 15 poin dengan 11 rebound dan 11 assist.

    Variasi sepatu Air Force 1 yang paling populer adalah solid white atau white on white yang pernah dikenakan oleh Kanye West dan Drake.

    Nike kali pertama memperkenalkan Air Force 1 pada tahun 1982. Sepatu tersebut dinamakan mengikuti pesawat terbang Presiden Amerika Serikat dan merupakan langkah pertama Nike ke dunia basket.

    Melalui Air Force 1, perancang sepatu Nike legendaris, Bruce Kilgore, ingin memperkenalkan teknologi Air kepada pemain basket.

    Dia pun mengambil inspirasi dari sepatu mendaki gunung yang lebih rendah di belakang daripada di depan untuk menambahkan fleksibilitas pada Air Force 1. Setelah itu, Kilgore juga menciptakan sepatu tersebut dengan motif alas kaki yang melingkar (cupsole).

    Berbagai teknologi tersebut membuat Air Force 1 sebagai sepatu basket paling mutakhir pada masanya.

    Pemain NBA, yaitu Moses Malone (Philadelphia 76ers), Michael Cooper (LA Lakers), Bobby Jones (Philadelphia 76ers), Calvin Natt (Portland Trail Blazers), Mychal Thompson (Portland Trail Blazers), dan Jamal Wilkes (LA Lakers) sebagai bintang iklan Air Force 1 gemar mengenakan sepatu ini.

    Mesin uang ini diperkirakan menghasilkan 800 juta dollar AS atau sekitar Rp 10,7 triliun per tahun untuk Nike.

    Tidak mengherankan bila sepatu tersebut langsung sukses di pasaran. Sayangnya, Nike sempat menghentikan produksi sepatu ini pada tahun 1984. Namun, permintaan dari para fans memaksa Nike untuk memproduksi Air Force 1 kembali pada tahun 1986.

    Kini, Air Force 1 telah menjadi salah satu sneakers paling legendaris dalam sejarah.

    ADIDAS SUPERSTAR

    FUN FACTS

    Walaupun Adidas adalah label sepatu Jerman, tetapi Superstar yang asli diproduksi di Perancis.

    Superstar populer di kalangan pemain skateboard pada era ‘90-an. Seorang pemain skateboard profesional, Chris Hall, adalah salah satu fansnya.

    Selain Run-DMC, selebritas hiphop lain yang dikenal sebagai fans Superstar adalah Kanye West dan Pharell Williams. Williams bahkan menghidupkan kembali kegilaan mode terhadap sepatu ini ketika dikontrak oleh Adidas pada tahun 2015.

    Ketika kali pertama diluncurkan pada tahun 1969, Superstar merupakan sepatu basket pertama yang low-top atau yang tidak menutupi mata kaki dengan berbahan dasar kulit.

    Namun, hal yang paling diingat dari Superstar adalah penutup jarinya yang terbuat dari karet. Sepatu ini bahkan diberi nama panggilan Shell Toes berkat keunikan tersebut, seperti yang didokumentasikan oleh seorang penulis, Bobbito Garcia, dalam bukunya Where’d You Get Those?: New York City’s Sneaker Culture: 1960-1987.

    Untuk melakukan risetnya, Garcia datang ke Brooklyn dan menemukan bahwa hampir semua orang mengenakan Superstar. “Orang-orang bahkan tidak tahu bahwa namanya Superstar, mereka menyebutnya ‘Shell Toes’,” ucap Garcia.

    Namun, transisi Superstar dari sepatu olahraga menjadi gaya hidup baru dimulai pada tahun 1980, ketika sepatu ini diadopsi oleh dunia hiphop.

    Run-DMC, grup hiphop paling legendaris di AS, mengenakan sepatu ini sebagai identitas mereka. Grup tersebut mengenakannya tanpa tali dengan lidah yang menjuntai dan dalam sekejap, hampir semua anak muda di AS meniru gaya tersebut.

    Onitsuka TIGER CORSAIR

    FUN FACTS

    Corsair sering kali diakreditasikan sebagai sepatu yang pertama kali memulai demam jogging pada era ’70-an.

    Kihachiro Onitsuka mendirikan ASICS dengan nama awal Onitsuka Co Ltd pada tahun 1949 untuk meningkatkan kepercayaan diri anak muda Jepang yang baru saja melewati masa perang melalui olahraga.

    Garis yang kini menjadi identitas sepatu Onitsuka Tiger pertama kali diperkenalkan ke publik melalui sepatu Onitsuka Tiger jenis yang lain, Mexico 66.

    “Inilah sepatu yang melahirkan Nike,” ujar Colin Brickley, Manager of Sales & Marketing Onitsuka Tiger, dalam video sejarah sepatu Onitsuka Tiger yang diunggah ke YouTube. Sekilas kalimat tersebut memang terdengar arogan, tetapi fakta juga berbicara sama.

    Corsair lahir pada tahun 1969 dan menarik perhatian Bill Bowerman, pakar jogging dan pelari ternama asal Oregon. Pada saat itu, Bowerman baru saja berinvestasi ke sebuah perusahaan distribusi sneakers bernama Blue Ribbon Sports dan ingin membawa lini Onitsuka Tiger ke masyarakat Amerika Serikat.

    Ternyata, sepatu Onitsuka Tiger laku keras dan Bowerman pun menawarkan sebuah prototipe sepatu yang menggabungkan dua sepatu Tiger yang sudah ada sebelumnya. Siapa sangka, Onitsuka Tiger menyanggupi ide ini dan menciptakan sepatu yang dinamai Cortez.

    Seiring berjalannya waktu, hubungan Bowerman dan Onitsuka Tiger memburuk dan mereka memutuskan untuk berpisah.

    Bowerman meluncurkan Cortez di bawah nama lininya sendiri, Nike. Rancangan tersebut sama persis dengan milik Onitsuka Tiger, kecuali motif centang yang telah menggantikan garis-garis ikonis Onitsuka Tiger.

    “Inilah sepatu yang melahirkan Nike,” ujar Colin Brickley, Manager of Sales and Marketing Onitsuka Tiger.

    Hal ini menimbulkan perseteruan panjang di pengadilan. Hakim memutuskan untuk memperbolehkan keduanya memproduksi Cortez. Nike pun menggunakan nama Cortez untuk menjual sepatunya dan Onitsuka Tiger meluncurkannya dengan nama baru, yaitu Corsair.

    new balance 574

    FUN FACTS

    New Balance memilih menamai sepatunya hanya dengan angka agar pembeli sepatu New Balance lebih berfokus pada kelebihan sepatu tersebut daripada namanya.

    574 telah dikenakan oleh sederet selebritas hiphop AS, termasuk Pharell, Mos Def, dan Raekwon dari Wu-tang Clan.

    Salah satu atlet legendaris yang pernah berlari sambil mengenakan 574 adalah Dick Beardsley. Ia meraih peringkat kedua di Maraton Boston pada tahun 1982.

    Kisah 574 dimulai pada tahun 1906 saat New Balance didirikan oleh Wiliam J Riley. Pada masa itu, New Balance bernama New Balance Arch Support dan belum menciptakan sepatu. Sesuai dengan namanya, perusahaan Riley ini memproduksi insole dan aksesori sepatu lainnya.

    New Balance akhirnya menciptakan sepatunya sendiri pada tahun 1960. Diberi nama The Trackster, sepatu tersebut adalah sepatu lari pertama di dunia yang memiliki alas bergerigi dan hadir dengan berbagai pilihan lebar.

    Namun, produk ikonis New Balance, 574, baru lahir pada tahun 1988 dari sisa bahan 576. Dengan ujung yang mengotak, tumit yang sempit, dan punggung yang tinggi, 574 memiliki siluet yang sangat maskulin.

    Satu hal yang membuat 574 bisa menjadi sepatu yang sepopuler sekarang adalah kemampuan untuk sepenuhnya dikustomisasi secara online.

    Layanan yang hanya hadir di negara-negara tertentu ini memperbolehkan pembeli untuk memilih warna setiap bagian sepatu 574, mulai dari alas, tali, hingga lining dalam, dan membubuhkan tanda tangan mereka di belakang sepatu.

    Sebelum munculnya label-label sepatu olahraga lain, New Balance telah menjaga kaki para atlet sejak tahun 1906.

    Berkat kemampuan ini, New Balance pun menjadi pilihan utama bagi pemerhati mode dan tim olahraga yang ingin memiliki sepatu seragam.

    vans authentic

    FUN FACTS

    Selebritas Hollywood seperti Pharell, Kanye West, Zac Efron, Kristen Stewart, Taylor Swift, Justin Bieber, dan Lil Wayne memiliki setidaknya satu pasang sepatu ini.

    Vans pernah mengalami kebangkrutan pada tahun 1984 setelah mencoba untuk merambah ke olahraga lain, seperti basket, sepak bola, tenis, terjun payung, gulat, dan breakdance.

    Dalam waktu tiga tahun, Paul Van Doren membangun kembali perusahaannya dan label ini kembali pada olahraga skateboard.

    Pada tanggal 16 Maret 1966, Paul Van Doren dan saudaranya, Jim Van Doren, serta Gordon Lee dan Serge Dalia membuka pintu Van Doren Rubber Company untuk pertama kalinya di California, AS.

    Berbeda dari sekarang, Van Doren Rubber Company adalah toko pembuat sepatu di mana setiap sepatu yang dijual baru akan dibuat setelah dipesan.

    Pada hari itu, 12 pelanggan membeli sepatu #44 yang kini dikenal dengan nama Authentic.

    Namun, koneksi Vans dengan skateboard baru dimulai beberapa tahun kemudian pada era ‘70-an ketika para pemain skateboard legendaris, seperti Tony Alva, Stacy Peralta, dan Z-Boys, mengenakannya untuk memenangi berbagai kompetisi.

    Paul bercerita bagaimana Alva dan Peralta datang ke tokonya di Santa Monica, California, untuk membeli sepatu baru. Uniknya, mereka datang untuk membeli satu sisi sepatu saja.

    “Kami selalu merusak satu sisi sepatu saja,” ujar Alva.

    Para pemain skateboard legendaris, seperti Tony Alva, Stacy Peralta, dan Z-Boys, mengenakan sepatu Vans untuk memenangi berbagai kompetisi.

    Papan skateboard pada masa itu cukup sempit sehingga pemain skateboard harus menggunakan satu kaki untuk mengontrol arah dan satu kaki sebagai rem. Sepatu yang digunakan sebagai rem ini sering kali rusak.

    Paul pun memperbolehkan para pemain skateboard Santa Monica untuk membeli satu sisi saja untuk setengah harga.

    Popularitas Vans meluas ke berbagai sub-budaya lainnya, termasuk hiphop, punk rock, streetwear, dan emo.

    Namun, hingga kini label tersebut masih menjadi pilihan utama bagi para pemain skateboard.

    Writer
    Syafrina Syaaf
    Shierine Wangsa Wibawa
    Copywriter
    Lilyana Tjoeng
    Graphic Designer
    Stephanie Tanata
    Developer
    Nurhaman

    Copyright 2017. Kompas.com