Akses Jalan

Untuk Bapak Presiden,

Ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Untuk itu, perkenalkan, nama saya Sari. Saya berumur 14 tahun dan tinggal di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.

Pak, izinkan saya bercerita mengenai kondisi tempat saya tinggal. Di sini, akses jalannya kurang baik. Banyak lubang, banyak batu lepas, juga longsor ketika musim hujan.

Sayangnya, sejak kecil sampai sekarang saya tidak pernah melihat sedikit pun perbaikan akses jalan desa. Tidak hanya di desa saya, tapi juga di beberapa kecamatan lainnya.

Kenyataan ini membuat saya, keluarga, teman-teman, hingga masyarakat desa resah. Ada beberapa masalah yang muncul:

1. Kesempatan warga mendapatkan uang semakin kecil. Di Kabupaten Timor Tengah Selatan, khususnya di desa-desa, pekerjaan masyarakat umumnya adalah petani. Warga desa menjual hasil kebunnya ke pasar-pasar mingguan yang berada di beberapa kecamatan tetangga setiap harinya. Tetapi, karena jalan jauh dan rusak, makan waktu banyak untuk sampai pasar. Akibatnya, warga desa terhambat untuk mendapatkan pembeli agar dagangannya laku.

2. Pendatang baru seperti wisatawan yang mau datang dan berkunjung ke obyek wisata merasa kesulitan dengan akses jalanan yang kurang baik.

3. Harga barang tinggi karena para penjual menempuh perjalanan yang cukup jauh dan memakan biaya yang cukup banyak untuk membawanya. Gangguan ada sepanjang musim. Kalau musim panas, jalanan akan banyak debu; sedangkan musim hujan, jalannya akan banyak lumpurnya.

Melalui surat ini, saya berharap semoga di tahun ini Bapak Presiden dapat mengabulkan permintaan kami dengan memberikan bantuan berupa akses jalan baik di beberapa kecamatan yang membutuhkan.

Sekian surat ini saya tulis. Saya sampaikan terima kasih.

Sari