Dengan cara ini, kamu harus menumbuhkan virus di lab lalu melemahkannya. Jika dibiarkan tumbuh dalam lingkungan lab lama, virus akan melemah. Selanjutnya, kamu menyuntikkan virus yang telah lemah itu ke manusia.

Kamu bisa cek lembaga yang sudah membuat vaksin dengan Live Attenuated Virus.

Ada Indian Immunologicals Limited dan Griffith University serta Serum Institute of India mengaplikasikan strategi ini.

Masalahnya, sampai akhir Juni 2020, vaksin mereka masih dalam tahap pra-klinis.

Kamu bisa tetap pilih Live Attenuated Virus atau berubah pikiran dengan pilih strategi lain.

Ups, kita belum punya kerjasama dengan India.

Kamu bisa ajukan. Ingat, kamu tak punya waktu lama.

Oke jika ini pilihanmu. Kamu harus mengajukan kerjasama dulu dengan India. Masalah terbesarmu adalah karena vaksinnya masih dalam uji pra klinis. Butuh lebih dari setahun untuk siap. Pakai virus yang dilemahkan sebagai vaksin memang umum tetapi ini berisiko jika kita memakai SARS-CoV2 yang wataknya belum banyak kita tahu. Bukan pilihan terbaik.

Coba strategi lainnya.

Siapa yang mau buat? Belum ada institusi di Indonesia yang menyatakan siap melakukannya.

Tapi kamu tetap bisa pilih mengembangkan sendiri atau ubah strategimu lewat kolaborasi dengan India.

Indonesia punya Biofarma yang bisa mengembangkan vaksin dengan Live Attenuated Virus. Masalahnya, mereka tidak memiliki rencana melakukannya. Kamu harus melobinya dan ini bisa memakan waktu. Setelahnya, mereka harus memulai dari awal. Apakah ini pilihan terbaik menurutmu?

Coba lihat strategi lain.

Lihat Kredit
Produser
Yunanto Wiji Utomo
Naskah dan Edit
Yunanto Wiji Utomo
Storyboard
Georgious Jovinto
Ilustrasi dan Desain
Andika Bayu
UI/UX Engineer
Haman
Penyelaras Bahasa
Erwin Hutapea
Penerjemah
Oik Yusuf
Supervisor
Donald Yudi Winarso

Published:

Copyright 2020. Kompas.com