Yang kamu lakukan adalah bikin potongan DNA buatan dengan kode sesuai sehingga bisa menghasilkan protein spike. DNA lalu dikirim ke tubuh sebagai vaksin.
Yang kamu lakukan adalah bikin potongan DNA buatan dengan kode sesuai sehingga bisa menghasilkan protein spike. DNA lalu dikirim ke tubuh sebagai vaksin.
Karena cara baru, puluhan institusi tertarik dengan cara ini. Sampai akhir Juni, Genexine sudah melakukan fase 1 uji klinis.
Kamu bisa memilih DNA Vaccine atau memikirkan strategi lain.
Kalbe Farma ternyata menjajaki kerjasama untuk membuat vaksin jenis ini dengan Genexine. Kamu juga bisa memilih kolaborasi dengan Genexine. Kalau kamu percaya diri, kamu juga bisa membuat versi sendiri.
Ups, kita belum punya kerjasama dengan Inovio.
Kamu bisa memulai kolaborasi atau jika kamu berpikir itu terlalu lama, kamu bisa pikirkan strategi lain. Kamu juga bisa pikirkan kolaborasi dengan Genexine. Ingat, kamu tak punya waktu lama.
Pilihan bagus. Genexine sudah kerjasama dengan Kalbe Farma. Masalahnya, kandidat vaksinnya masih tahap pra klinis sampai akhir Juni 2020.
Kalau kamu yakin, kamu bisa teruskan kolaborasi dengan Genexine. Kamu juga bisa berubah pikiran dengan membuat versi sendiri.
Vaksin DNA adalah teknologi baru. Akan ada paten yang menyertainya nanti. Jika kamu mengajak kerjasama, kamu haru memikirkan bentuknya. Kamu harus melobi dari awal.
Bukan solusi terbaik? Lihat strategi lainnya.
Kamu akan menunggu kandidat vaksin dari Genexine siap untuk uji klinis. Nantinya kamu tes kandidat vaksin itu ke warga Indonesia untuk melihat efektivitasnya. Langkahmu strategis.
Tapi bagaimana jangka panjangnya? Kamu bisa merencanakan vaksin buatan sendiri maupun puas dengan mengimpor.
Bisakah kamu mengembangkan vaksin DNA yang membutuhkan teknologi baru dalam riset dan produksinya? Ini bukan pilihan yang bagus untuk bisa memenuhi vaksin segera. Kamu bisa teruskan kolaborasi dengan Genexine.
Published:
Copyright 2020. Kompas.com