Perjalanan Tim Merapah Trans-Jawa 2024 selama 12 hari menyusuri 2.400 km usai sudah. Kami kembali ke Jakarta melewati Jalur Pantura menuju Semarang dan Cirebon.
Di balik menyelami euforia pengalaman para pemudik, perjalanan ini sebenarnya bukan sekadar cerita seru-seruan di balik kemudi. Satu yang kami dapat adalah makna pulang yang mendalam.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, pulang menjadi oase penyejuk jiwa yang patut disyukuri begitu kesempatannya didapat. Dengan pulang, jiwa-jiwa yang sempat terpecah bisa kembali menyatu, saling mengobati rindu.
Merapah Trans-Jawa 2024 juga semakin menyadarkan bahwa Indonesia adalah negeri yang penuh pesona. Setiap kilometer yang dilalui, mulai dari Jakarta, Bandung, Cilacap, Kebumen, Pacitan, Lumajang, hingga Banyuwangi, bagaikan lukisan alam yang terbentang di depan mata. Belum lagi dengan kearifan lokal, keragaman tradisi, dan kekayaan kuliner yang dimiliki.
Cerita perjalanan ini pun diharapkan dapat membuka mata dan hati untuk lebih menghargai kekayaan budaya bangsa serta memperkuat rasa cinta Tanah Air.
Aris F Harvenda
Yakob Arfin T Sasongko
Sri Noviyanti
Yakob Arfin T Sasongko
Hotria Mariana
Hotria Mariana
Muhdany Yusuf Laksono
Dian Reinis Kumampung
Donny Dwisatriyo Priyantoro
Mutiara Godelava Elbertha Hasian
Ari Prasetyo
Fikria Hidayat
Gitano Prayogo
Carolus Dori K
Siti Annisa
Handoyo Satriyo
Eko Tymo
Azhar Gito
Much Aidil Nur S
Ichsan Riyadi
Gandhi Natanendra
Audie Alamsyah
Arini Hernadian
Ari Prasetyo
Gitano Prayogo
Astari Dhia Nafianda
Syifa Asky Fitaya
Dian Abdul Syahid
Astari Dhia Nafianda
Dian Abdul Syahid
