Melewati Underpass Yogyakarta International Airport (YIA) sepanjang 1,3 km di Kulon Progo, Tim Merapah juga dimanjakan dengan infrastruktur pendukung lain, seperti Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Jalur Pansela Kulon Progo dan Bantul.
Menikmati Sunset, Menantang Adrenalin
Perjalanan dari Kebumen memakan waktu sekitar lima jam dengan menempuh jarak 200 km.
Kondisi jalan nasional di kota ini terasa mulus. Pemandangan alam yang asri semakin membuat perjalanan nyaman dan tidak melelahkan.
Melewati Underpass Yogyakarta International Airport (YIA) sepanjang 1,3 km di Kulon Progo, Tim Merapah juga dimanjakan dengan infrastruktur pendukung lain, seperti Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Jalur Pansela Kulon Progo dan Bantul.
Jalanan berkelok kerap ditemui di daerah Cilacap dan Pacitan.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama perjalanan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama saat melewati tikungan yang rawan ceceran oli, jalan licin, dan kerikil. Berikut adalah empat tip aman yang bisa diterapkan.
Keindahan Jalur Pansela tak berhenti di situ. Tim Merapah dan para pemudik disuguhkan dengan landmark ikonik,
Jembatan Kretek 2 yang dibuat oleh Bina Marga di Kabupaten Bantul.
Jembatan berwarna merah dan kuning keemasan berbentuk pikulan ini sarat filosofi budaya agraris Yogyakarta,
"Laku Urip Kang Utama".
Pemandangan persawahan, bukit kapur, dan hutan jati di Gunung Kidul memanjakan mata. Tim Merapah pun singgah sejenak di Pantai Timang untuk menguji adrenalin dan menikmati sunset di Pantai Tebing Ngungap.
Deburan ombak yang saling berkejaran di pantai bertebing ini seolah meluruhkan penat perjalanan.
Jalur Pansela menawarkan banyak pantai dan destinasi wisata menarik lainnya menuju Pacitan, menjadi pilihan ideal bagi pemudik yang ingin sekaligus berlibur.
Di Pacitan, Tim Merapah tak ingin melewatkan keindahan alam Sungai Maron dan Pantai Karang Bolong.
Dijuluki sebagai "Sungai Amazon Pacitan" dan "Green Canyon Pacitan", Sungai Maron menawarkan petualangan alam bernuansa ala Amazon.
Hijau toska aliran air dengan deretan pepohonan kelapa di tepian menjadi ciri khas Sungai Maron. Tim Merapah menyusuri sungai sepanjang 4,5 km selama 45 menit dengan biaya masuk Rp 10.000.
Untuk menikmati susur sungai, tersedia perahu dengan harga sewa sekitar Rp 100.000 untuk 5-6 orang.
Pacitan, kota di pesisir selatan Jawa Timur, bukan hanya terkenal dengan pantainya yang indah, tetapi juga surga kuliner yang menggoda selera.
Dekat dengan pantai selatan, Pacitan kaya akan olahan ikan segar. Salah satu yang wajib dicoba adalah Otak-otak Tuna. Ikan tuna diolah menjadi adonan gurih dan lezat, kemudian dibungkus daun pisang dan dipanggang. Rasanya yang khas dan teksturnya yang lembut cocok dinikmati bersama nasi hangat.
Bagi pecinta tahu, Tahu Tuna Pacitan adalah hidangan yang tak boleh dilewatkan. Tahu ini terbuat dari adonan ikan tuna yang memberikan rasa ikan yang autentik. Teksturnya yang lembut dan rasa gurihnya membuat Tahu Tuna menjadi camilan yang digemari banyak orang.
Menutup petualangan kuliner di Pacitan, jangan lupa untuk mencicipi Kupat Tahu. Hidangan ini terdiri dari potongan lontong, taoge, kol, irisan seledri, dan tahu goreng yang disiram dengan kuah kecap kental yang manis gurih. Hangatnya kuah dan gurihnya tahu goreng berpadu sempurna, memberikan rasa yang begitu nikmat dan mengenyangkan.
Berbeda dengan sale pisang dari daerah lain, Sale Pisang khas Pacitan memiliki bentuk bulat kecil-kecil bak anggur. Rasanya manis legit alami dengan aroma smoky yang unik, hasil dari pengasapan tradisional. Sale Pisang ini menjadi camilan favorit yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Pacitan.
Sesuai namanya, Sego Gobyos siap memanjakan lidah para pencinta pedas. Nasi putih hangat disajikan dengan aneka lauk pendamping, seperti sayur tahu, tempe bacem, babat bumbu pedas manis, sayur daun kenikir, kerupuk, dan sambal yang menggoda.
Perpaduan rasa pedas, gurih, dan segarnya sayur akan membuat siapa pun yang menyantapnya berkeringat dan ketagihan.