KOMPAS.COM / ROBERTUS BELARMINUS
Danau Kenanga, tempat mayat yang ditemukan di danau UI, Depok, Jawa Barat.

5 Kasus Kejahatan yang Belum Terpecahkan

Tak semua kasus kriminal dengan mudah dapat diungkap. Ada juga kasus yang menemui "jalan buntu" karena teka-tekinya belum terpecahkan.

Di pengunjung tahun ini, mari kita menengok lima kasus yang masih menyisakan misteri hingga kini. Berikut lima kasus tersebut.

1 Kematian Akseyna

Kamis 26 Maret 2015, Aksyena Ahad Dori (18), mahasiswa Universitas Indonesia, ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga yang berada di dalam kampus negeri tersebut.

Mulanya, pemuda cerdas ini dikira mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Polisi pun sempat memberi pernyataan demikian. Belakangan, pernyataan itu diralat.

Setelah visum dan otopsi mendalam, ada tanda penganiayaan di tubuh Aksyena: lebam di kepala, bibir, dan telinga. Polisi curiga Akseyna sempat dianiaya.

Kejanggalan lain ada di surat wasiat korban yang menurut pakar tulisan bahwa itu berbeda dengan milik korban. Polisi semakin yakin Akseyna dibunuh.

Berbagai petunjuk datang, mulai dari munculnya akun twitter anonim yang berseru akan membalas kematian Aksyena, alibi saksi yang janggal, dan petunjuk dari barang pribadi korban.

Tetapi petunjuk kematian anak seorang Kolonel TNI itu tetap menjadi pekerjaan rumah yang membingungkan bagi aparat penegak hukum. Kematian Aksyena bukan "kematian" biasa.

2 Penculikan Bocah di PGC

Sabtu 18 Juli 2015, kasus penculikan gadis cilik berinisial SE (6) di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur menyedot perhatian publik.

Lepas dari pengawasan orangtua, SE mendadak hilang di pusat perbelanjaan itu. Rekaman closed circuit television (CCTV) mendapati, SE dibawa pergi oleh orang tak dikenal.

Dari rekaman CCTV terpampang jelas bagaimana pelaku mengajak korban sampai akhirnya menghilang dari sorotan kamera meninggalkan mall tersebut.

Nyaris semua media ramai memberitakan kasus ini, bahkan rekaman CCTV diputar di televisi-televisi nasional. Orangtua SE melapor ke polisi.

Beberapa hari penyelidikan tak menemukan petunjuk di mana korban termasuk pelakunya. Mendadak SE pulang ke rumah. Seorang sopir taksi di Bekasi mengaku diminta orang tak dikenal mengantar SE kembali ke PGC.

SE akhirnya pulang rumah. Kepulangan SE melegakan orangtua korban. Namun, drama sekaligus pelaku penculikan ini hingga kini belum terungkap.

KOMPAS.COM/ALSADAD RUDI
Mobil BMW diamankan di Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (24/10/2015). Di dalam mobil inilah, Wiliyanto (30), ditemukan tewas saat mobil tengah menjalani perbaikan di Andri Motor Servis, Jalan Pulo Asem Utara Raya, Pulogadung, Jakarta Timur.

3 Mayat di Dalam Mobil BMW

Mobil BMW bernomor polisi B 2074 RS jadi saksi bisu kematian Wiliyanto (30). Montir di bengkel Andri Motor Service di Pulogadung, Jakarta Timur itu ditemukan tewas, Jumat 23 Oktober 2015.

Kondisi Wiliyanto yang ditemukan dengan tangan kaki terikat dan mulut dilakban serta sebuah ikatan di keningnya jelas menunjukan pria itu dibunuh.

Darah yang tak tercecer di dalam mobil mengindikasikan Wiliyanto dihabisi dulu di suatu tempat.

Hasil visum menunjukan penyebab utama Wiliyanto tewas karena kehabisan nafas akibat sumpalan di mulut.

Polisi telah memeriksa para montir termasuk istri si pemilik montir. Namun, kasusnya masih belum terungkap sampai saat ini.

4 Pembunuhan Karyawati

Hasani Binti Harmuni (49) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Jembatan III, Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur.

Perempuan yang bekerja sebagai karyawati tekstil itu diduga dihabisi karena persoalan pribadi. Pelaku diyakini beraksi tanggal 4 September 2015, saat kondisi lingkungan belum cukup malam.

Pembunuhan Hasani berlangsung sunyi. Keluarga Hasani yang tinggal hanya terpisah tembok bahkan tak mendengar kegaduhan di samping rumah.

Hasil penyelidikan, polisi tak menemukan adanya barang berharga korban yang hilang. Ini semakin menguatkan dugaan bahwa Hasani dibunuh karena masalah pribadi.

Namun, karakter korban yang tertutup membuat sulit untuk membantu menemukan titik terang kasus ini. Salah satu petunjuk hanya sehari sebelum kematian korban terlihat murung.

Polisi mencoba menyelidiki di tempat kerja korban. Tapi semua itu belum cukup untuk mengungkap kematian perempuan berstatus lajang itu.

KOMPAS.COM/TANGGUH SR
Kondisi Rumah Nelson Marbun (65) di Komplek Taman Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (13/9/2015).

5 Pembunuhan Nelson Marbun

Nelson Marbun (64), pengusaha yang tinggal di Kompleks Taman Meruya, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, dibunuh sejumlah orang yang masuk ke rumahnya Sabtu 12 September 2015 lalu. Motif pembunuhan Nelson sementara karena perampokan.

Nelson tewas dengan 21 luka bacokan di bagian tangan, tubuh, dan wajahnya. Tak hanya Nelson, istri korban Riris (60) juga dianiaya pula oleh pelaku. Riris selamat namun mesti dirawat di Rumah Sakit Puri Kembangan akibat kejadian ini.

Sampai saat ini, pelaku kasus perampokan disertai pembunuhan sadis Nelson masih gelap. Pihak keluarga pun menganggap perkembangan penanganan kasus pembunuhan tersebut belum memuaskan.