5 Karya Anak Bangsa yang Bikin Kamu Bangga dengan Indonesia

Indonesia mungkin belum ke tepian tata surya. Publikasi ilmuwan Indonesia mungkin belum sebanyak peneliti Amerika Serikat. Tapi satu yang pasti, dalam bidang inovasi, Indonesia tidak stagnan.

Tahun 2015, Indonesia menunjukkan karya berharga yang pastinya membuat kamu bangga menjadi orang Indonesia. Dari sekian banyak inovasi, ada 5 yang paling membanggakan. Ini dia...

LASTRI KURNIA/KOMPAS
Satelit Lapan A2/Orari (kiri) menjalani persiapan akhir di Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rancabungur, Bogor, Senin (31/8/2015). Mikro satelit dengan berat 78 kilogram itu akan diluncurkan pada 27 September 2015 dari Pusat Antariksa Satish Dhawan, India.

1 Satelit LAPAN A2/ORARI Berhasil Mengorbit

Inilah salah satu lompatan besar Indonesia dalam bidang keantariksaan. LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) A2/ORARI yang 100 persen dibuat di Indonesia berhasil diluncurkan dan mengorbit pada 28 September 2015.

Satelit berhasil diluncurkan pada pukul 11.30 WIB. Pada 21 menit 56 detik setelah peluncuran dari Pusat Antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India, LAPAN A2/Orari berhasil mencapai orbitnya pada ketinggian 650 kilometer dari permukaan Bumi.

"Peluncuran satelit adalah lompatan besar pengembangan teknologi satelit. Bagi Lapan, peluncuran memupuk kepercayaan diri para perekayasa. Bagi Indonesia, ini adalah tahapan menuju kemandirian satelit," kata Thomas Djamaluddin, Kepala LAPAN.

Satelit Lapan A2/Orari adalah satu-satunya satelit dengan orbit ekuatorial yang membawa muatan AIS (Automatic Identification System).

Dalam sehari, Satelit Lapan A2 mampu menerima 2,4 juta pesan posisi kapal. Kini, data itu bisa diolah dalam dua jam. Beberapa negara meminati data hasil tangkapan LAPAN A2/ORARI.

2 Pertunjukan Perdana Pesawat N-219

Pertunjukan perdana pesawat N-219 menandai kebangkitan industri pesawat Indonesia sekaligus pembuktian bahwa perekayasa Indonesia mampu menghasilkan inovasi tepat guna walau dukungan minim.

Kelebihan N 219 dibandingkan pesawat Twin Otter yang digunakan sebagai pesawat perintis adalah ukurannya sedikit lebih besar tetapi bisa membawa barang 500 kilogram lebih banyak.

Pesawat itu bisa lepas landas pada landas pacu sepanjang 500 meter. Pesawat komuter butuh landasan 1.000 meter. Pesawat ini akan sangat berguna sebagai pesawat perintis.

N-219 dipertontonkan kepada publik untuk pertama kalinya pada 10 Desember 2015 lalu. Pesawat berkapasitas 19 penumpang itu sudah banyak yang meminati.

Sejumlah perusahaan penerbangan yang berminat membeli N-219 di antaranya Aviastar dan Trigana Air. Perusahaan ini telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Dirgantara Indonesia.

KEMENRISTEKDIKTI
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, dalam peluncuran mobil listrik tenaga surya Widya Wahana V di Gedung BPPT, Jakarta, senin (17/8/2015).

3 Mobil Surya Indonesia Mendunia

Widya Wahana V, mobil tenaga surya karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) berlaga di tingkat dunia pada ajang World Solar Challenge 2015 di Australia pada Oktober lalu.

Walau belum benar-benar bisa digunakan dalam keseharian, inovasi Widya Wahana V menunjukkan kemajuan Indoensia dalam merancang mobil ramah lingkungan.

Widya Wahana V bisa berjalan dengan kecepatan maksimum 90 km/jam. Dengan daya penuh, mobil dengan kapasitas baterai 15 KWh ini secara teoretis bisa melaju nonstop selama 4 jam dengan kecepatan maksimum.

Widya Wahana V masih dikatakan sebagai mobil hybrid. Pengisian energi tidak 100 persen dengan tenaga surya namun masih membutuhkan listrik. Sebelum berlaga di Australia, Widya Wahana V telah melakukan ekspedisi dari Jakarta hingga Bali.

4 Anak-anak Indonesia Mencetak Prestasi Kelas Dunia

Anak-anak Indonesia membuat sejumlah prestasi pada tahun 2015, mulai dari menang lomba inovasi, olimpiade astronomi, lomba matematika, dan lainnya.

Baskara meraih medali emas dalam ajang International Exhibition for Young Inventors di Taipei November 2015 lalu lewat "Jingkarton", alat sederhana yang mempermudah membawa barang berat.

Joandy Leonata Pratama dan Rafif Abdus Salam meraih medali emas dalam International Olympiad on Astronomy and Astrophysics 2015 pada Juli-Agustus lalu.

Joandy meraih nilai tertinggi 298,86 sehingga meraih gelar Absolute Winner.Joandy dan Rafif juga meraih Best Observation dan Best Data Analysis.

Sementara itu, Muhamad Al Kahfi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pramudya Ananto dari Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih emas dalam Olimpiade Matematika di Bulgarian. Masih banyak preastasi lain yang dicetak anak muda Indonesia.

5 Makhluk Temuan Ilmuwan Indonesia Masuk Jenis Baru Paling Top di Dunia

Djoko Tjahjono Iskandar menemukan jenis katak "melahirkan" yang dinamai Limnonectes larvaepartus. Institute for Species Exploration pada tahun ini menobatkan jenis itu sebagai spesies palingh top.

Penetapan jenis baru paling top itu dilakukan oleh komite taksonom internasional. Jenis baru asal Indonesia terpilih menjadi 10 besar jenis paling top dari sekitar 18.000 jenis yang ditemukan.

Katak Indonesia bersanding dengan jenis dinosaurus berbulu (Anzu wyliei), pohon koral (Balanophora coralliformis) dan lainnya.

Katak yang ditemukan Djoko merupakan satu-satunya katak yang melahirkan kecebong. Secara fisik, katak unik karena memiliki tonjolan serupa taring dan warna emas di area punggung.

Katak melahirkan ini memicu pertanyaan. Bagaimana mungkin katak yang tak berpenis bisa melakukan fertilisasi internal? Ada hipotesis bahwa saat kawin, sang betina menghisap sperma si pejantan.